Minggu, 06 November 2016

Gunubg gandang dewata 3.037 mdpl


Gunung Gandang Dewata 3.037 mdpl
Mamasa,Sulawesi Tengah


Gunung Gandang Dewata adalah Gunung yg terletak di bawah pengawasan administratif tiga Kab ini adalah, Kab Mamasa, Kab Mamuju & Kab Kalumpang di provinsi Sulawesi Barat. Puncak gunung ini pun ialah puncak paling atas dari jejeran pegunungan yg paling besar di pulau Sulawesi adalah pegunungan Quarles.
Perlu dikala 8 sampai 12 hri buat mencapai puncak gunung ini, yg lantaran lokasinya yg lumayan remote & sulitnya akses transportasi. Elemen ini menyebabkan gunung ini jarang sekali didaki. Tapi keindahan pemandangan dari puncak gunung ini tak kalah bersama gunung yang lain. Keadaan hutan yg tetap ori, fauna original pulau Sulawesi tidak sedikit terdapat di gunung ini seperti Anoa & burung Rangkong. Di gunung ini serta tidak sedikit dijumpai sungai-sungai yg berair jernih.
Fasilitas dan Akomodasi Gunung Gandang Dewata
Untuk fasilitas secara resmi masih belum tersedia di kawasan Gunung Gandang Dewata, Namun jika anda membutuhkan angkutan atau rumah untuk menginap anda bisa menyewanya dari warga sekitar di kaki Gunung Gandang Dewata.
Ada warung dan toko di sekitar rumah warga setempat yang menyediakan kebutuhan makanan dan minuman. Namun belum tersedia toko peralatan pendakian atau barang yang mendukung untuk aktifitas hiking.
Sebelum melakukan perjalanan wisata atau pendakian ke gunung ini anda sebaiknya mempersiapkan perbekalan dan peralatan yang akan anda butuhkan selama masa pendakian di rumah atau di kota besar yang bisa menyuplai kebutuhan anda. Agar anda bisa nyaman melakukan perjalanan liburan di Gunung Gandang Dewata.
Akses Gunung Gandang Dewata
Gunung ini bisa dicapai dari Mamasa, untuk mencapainya sbb:
Makasar (terminal luar kota) – Mamasa……Menumpang bus 3/4 +/- Rp.50.000/orang
Mamasa – Rante Pongko (desa terakhir) ….Menumpang Ojeg +/- 15.000/orang
Alternatif lainnya untuk menuju Mamasa:
Makasar – Panikang
Panaikang – Polewali
Polewali – Mamasa

Pendakian Gunung Gandang Dewata

Ada 10 pos atau lokasi camp yang bisa digunakan selama pendakian di gunung ini. Lokasi-lokasi tersebut hanya berupa tanah datar. Perjalanan pendakian dari Pos I hingga Pos V melewati hutan yang masih asli serta keadaan jalan setapak yang naik turun punggungan bukit. Tidak jarang pendaki akan menemukan berbagai macam satwa hutan. Dari Pos I hingga Pos V paling tidak butuh 4 – 5 hari perjalanan (tergantung kecepatan ritme pendakian anda).
Dan di pos VI barulah kita bisa memandang puncak Gunung Ganda Dewata, akan tetapi dari Pos VI hingga puncak buth 2 hari perjalanan lagi. Pada Pos VII terdapat sumber air berupa sungai yang cukup besar dan berair jernih.
Perjalanan kembali menanjak cukup curam dan licin untuk mencapai Pos VIII dan hingga Pos IX. Pos XI cocok untuk bermalam sebelum summit attack ke esokan harinya.
Dari Pos IX menuju puncak jalur pendakiannya melewati jalur yang banyak ditumbuhi oleh lumut hingga semata kaki, banyak pohon tumbang karena daerah ini cukup terbuka dan berangin kencang. Ada beberapa dinding tebing yang longsor. Butuh waktu tempuh sekitar 4 jam dari Pos IX hingga puncak. Dipuncak Gunung ini terdapat tiang trianggulasi. Dari puncak gunung ini bisa dinikmati pemadangan indah jejeran pegunungan Sulawesi seperti pegunungan Latimojong dan gunung Kambuno. GUnung Ganda Dewata ini memang butuh persiapan yang cukup matang untuk mendakinya, namun suguhan pemandangan alam yang anda dapat setimpal dengan usaha yang telah dilakukan.
Perijinan

Untuk perijinan tidak begitu spesifik, para pendaki hendaknya saat sampai di Mamasa mampir untuk memintah ijin kepada orang atau tokoh adat yang dituakan disana yaitu Pak Daun. Ada baiknya juga membawa surat jalan dari organisasi/club atau RT/RW dan surat jalan dari kepolisian sebagai backup jika diperlukan nantinya.


Terimakasih Atas Kunjungannya Semoga Bermanfaat ....



Sumber : epictio

Penomena alam

Penomena Alam Di Atas Puncak Gunung, Awan yang berbentuk mirip elien bisa juga jamur


Tips membuat bivak 1

Tips Membuat Bivak 1


Tips Membuat Bivak
Bivak adalah tempat berlindung sementara atau darurat di alam bebas, dari berbagai gangguan seperti cuaca, binatang buas, angin dan sebagainya . Bivak berasal dari Bahasa Prancis “Bivouac”, sedangkan dalam bahasa inggris disebut shelter. Mendirikan bivak adalah teknik penting yang harus dikuasai jika hendak berkemah terutama ketika ingin melakukan pendakian. Hal ini dikarenakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terpisah dari rombongan dan kita dituntut untuk bertahan hidup atau survive. Kemampuan memndirikan bivak merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki agar bisa survival di alam bebas karena pembuatannya yang mudah dengan peralatan yang seadanya.
Walaupun memiliki fungsi yang sama, bivak memiliki perbedaan dengan tenda. Perbedaannya terletak pada bahan-bahan yang digunakan untuk mendirikannya. Bivak menggunakan segala benda yang bisa digunakan baik itu daun, ranting, batu, ponco, jas hujan, dan sebagainya. Jadi secara singkat bivak bisa disebut juga “tenda sederhana”
Menurut jenisnya bivak dibedakan menjadi tiga, yaitu : bivak alam, bivak, semi, dan bivak buatan.
·                     Bivak Alam, Bivak jenis ini dibuat dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar seperti menggunakan dedaunan sebagai atap, dinding ataupun alas. Memanfaatkan akar-akaran maupun kulit pohon sebagai tali pembuat bivac, bentuk lain dari alam juga dapat digunakankan sebagai bivak seperti gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang – lubang dalam tanah dan sebagainya.


·                     Bivak Semi, Disebut Bivak semi karena bivak ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan buatan buatan yang digabungkan dengan bahan bahan alami. seperti menggunakan ponco sebagai atap dan beberapa akar gantung sebagai tali. menggunakan dedaunan sebagai atap dan menggunakan ponco sebagai dinding atau pun menggunakan ponco sebagai atap dan dedaunan sebagai dinding, dan sebagainya.


·                     Bivak Buatan, Bivak jenis ini merupakan bivak yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan buatan atau bahan industri, seperti membuat bivak menggunakan ponco ataupun flysheet dengan memanfaatkan tali rafia sebagai bahan penunjangnya.

contoh : 


Dalam mendirikan bivak, kita perlu memperkirakan beberapa hal seperti perkiraan berapa lama kita akan meninggali bivak tersebut, berapa orang yang meninggali bivak tersebut, juga faktor kenyamanan dan keamanan dari lokasi pendirian bivak. Untuk faktor keamanan beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :



1.                  Dirikan bivak yang terlindung dari terpaan angin, jangan dirikan bivak di tempat yang terbuka dari terpaan angin.



2.                  Dirikan bivak pada tempat yang kering, datar, rata, enak buat tidur. Untuk daerah yang lembab, buatlah para-para yang kokoh. Jangan dirikan bivak di lereng gunung atau lembah.



3.                  Dirikan bivak di bawah kerindangan pohon yang tembus sinar matahari. Jangan dirikan di bawah pohon yang rapuh dan lapuk karena berbahaya jika tumbang. Jangan di bawah tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar



4.                  Pada situasi bivak yang permanen, usahakan dirikan pada daerah yang dekat dengan sumber air.



5.                  Jangan dirikan bivak terlalu dekat dengan dialiran sungai ataupun pada jalur lintas binatang.



6.                  Jangan pernah lupa untuk membuat parit di sekitar bivak yang anda dirikan, menebarkan garam, serta membuat api unggun untuk perlindungan.



7.                  Di daerah tempat kita akan mendirikan bivak hendaknya bukan merupakan sarang nyamuk atau serangga lainnya.



8.                  Apabila memilih gua, pastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Goa yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi berarti tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.

Dalam membuat bivak, tidak terpaku hanya pada satu model kerucut saja. Bentuk bivak disesuaikan dengan kebutuhan, jumlah orang yang akan menghuninya, dan juga sumber daya yang tersedia untuk membuat bivak itu sendiri. Tentunya tidak dipungkiri aspek keindahan juga sebaiknya diperhatikan. Berikut beberapa gambar bivak yang bisa dijadikan referensi bagi anda.


Cukup sekian dari artikel tips membuat bivak semoga bermanfaat ....




Gunung bawakaraeng 2.830 mdpl

G.Bawakaraeng 2.830 Mdpl

31 Juni 2016 Part 21

Gunung Bawakaraeng memiliki ketinggian 2.830 meter dari permukaan laut, terletak dia desa lembanna,kecamatan malino, kabupaten gowa,Sulawesi selatan. Gunung bawakaraeng banyak diminati  masyarakat khususnya para petualang, karena kunung bawakaraeng memiliki kesan tersendiri dan memiliki hutan ciri khas dan sangat berbeda dari gunung yang lain.
gunung bawakaraeng memiliki 10 pos untuk sampai di puncak , dan masyarakat lembanna memiliki perkebunan seperti sayur-sayuran untuk di kirim ke kota Makassar dan kota-kota yang lain.

Untuk akses kita bisa pakai motor atau mobil, dari maros untuk ke desa lembanna memakan waktu sekitar 3 jam, jika dari Makassar kemungkinan cuman 2 jam setengah.

Saat sampai di desa terdapat  basecamp-basecamp para pendaki anda bisa lansung masuk bertamu untuk melapor bahwa anda ingin nanjak, agar supaya masyarakat mengetahui keberangkatanmu dan jadwal baliknya, dan untuk penitipan motor kamu bisa titip rumah warga.

Setelah packing  jangan lupa cek persiapan agar tidak ada yang terlupakan.
Dari gerbang pendakian menuju pos 1 memakan waktu rata-rata 1 jam 30 menit dengan jarak tempuh 1,5 km. dengan jalur cukup landai melewati hutan pinus.pos 1 terdapat percabangan jadi untuk menuju pos 2 lurus saja.

Pos 1 menuju pos 2 memakan waktu sekitar 40 menit cukup dan jalur cukup landai, pos dua terdapat mata air

Pos 2 menuju pos 3 memakan waktu 10 menit dan terdapat sumber air dan bisa juga istrahat .

Pos 3 menuju pos 4 memakan waktu rata-rata sekitar 1 jam , dengan melewati hutan dengan tinggi 5 sampai15 meter, jadi cukup adem.pos 4 terdapat 2 pemakaman, pos 5 memiliki hutan kering arti nya hutan yang sudah terbakar dan terdapat sumber air sebelah kiri  bawah dengan jarak 300 meter.

Pos 4 menuju pos 5 memakan waktu sekitar   1 jam dengan jalur cukup landai nanjak kemungkinan cuman 2 kali dengan panjang 10 meter dengan kemiringan 60 derajat.

Pos 5 menuju pos 6 melewati bebatuan dan hutan kering dengan pemandanagan cukup indah jika cuaca baik, jika cuaca buruk berhati-hatilah karena angin cukup kencang bila berada di jalur ini. Jalur yang cukup nguras tenaga dan memakan waktu sekitar 40 menit.

Pos 6 menuju pos 7, ini adalah perjalanan memulai namanya pendakian karena di jalur ini sangat butuh perjuangan karena tanjakan cukup terjal dengan kemiringan 80 derajat dengan jarak sekitar 1,5 km. memakan waktu 1-2 jam butuh perjuangan, pos 7 adalah puncak bayangan .

Pos 7 menuju pos 8 jalur penurunan dengan jarak 2-3 km. jalur ini yang paling panjang di antara jalur pos-pos yang lainnya.pos 8 terdapat mata air dikatakan telaga bidadari.disini biasa para pendaki istrahat dengan muat tenda sekitar 20 tenda.
Pos 8 menuju  pos 9 memakan waktu sekitar 1 jam dengan melewati hutan dataran tinggi dengan lumut yang cukup tebal, dengan kemiringan 78 derajat denganpanjang  sekitar 800 meter. Cukup menguras tenaga.pos Sembilan terdapat mata air jarak dari pos 9 sekitar 20 meter,pos 9 bisa menampung tenda sekitar 10 tenda.

Pos 9 menuju pos 10 memakan waktu sekitar 1 jam dengan jarak tempuh sekitar 1 km dengan nanjak rata-rata kemiringan 75-80 derajat, pos 10 terdapat sumber air. Dan terdapat lapangan untuk di gunakan upacara.



Pos 10 menuju puncak sekitar 5 menit dan sudah terlihat puncak atau trianggulasi titik tertinggi di gunung bawakaraeng. Jika cuaca baik pemandangan samudra di atas awan juga kren. Dengan bisa melihat jajaran kota seperti ,sinjai,Makassar.goa. disini juga terlihat puncak gunung seperti  bulsar,lompobattang,bohong langi.





Sekian cerita singkat semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah wawasan anda, terimakasih sudah berkunjung bila mana ada kritik dan saran tinggalkan komentar terimakasih salam lestari….