Senin, 21 November 2016

Belajar materi keselamatan dan kesehatan kerja

 (K3)


Resiko kecelakaan kerja bisa terjadi kapan saja. Untuk itu, kesadaran mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi sangat diperlukan. Undang-Undang No. 1/1970 dan No. 23/1992 mengatur mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Siapa sih yang mau celaka? Tentunya tidak ada seorang pun yang mau celaka. Tetapi resiko kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja termasuk di linkungan tempat kerja. Nah, Keselamatan dan Kesehatan Kerja yg sering disingkat K3 adalah salah satu peraturan pemerintah yang menjamin keselamatan dan kesehatan kita dalam bekerja. Jadi, tidak ada salahnya kita mempelajari lebih 
jauh mengenai K3.

  1. Apa itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)?
  2. Apa di Indonesia, ada Undang-Undang yang mengatur mengenai K3?
  3. Keselamatan dan Kesehataan Kerja itu diperuntukkan untuk siapa?
  4. Apa yang menjadi kewajiban dan hak dari tenaga kerja berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja?
  5. Apa saja tugas pengurus/pengawas dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja?
  6. Bagaimana Perjanjian Kerja Bersama mengatur mengenai K3?
  7. Apa saja kendala-kendala yang biasa dihadapi dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Bersama dalam hal penerapan K3?
  8. Apa saja jenis-jenis kecelakaan yang dapat terjadi di sektor industri?
  9. Mengapa diperlukan adanya pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja?
  10. Apakah K3 ada kaitannya dengan JAMSOSTEK?
  11. Bagaimana jika terjadi pelanggaran terhadap UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja misalnya pengusaha tidak menyediakan alat keselamatan kerja atau perusahaan tidak memeriksakan kesehatan dan kemampuan fisik pekerja?  

Apa itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)?
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Keselamatan dan kesehatan kerja juga merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat mengakibatkan kecelakaan.

Apa di Indonesia, ada Undang-Undang yang mengatur mengenai K3?
Jawabannya ada.  Undang-Undang yang mengatur K3 adalah sebagai berikut :
  • Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.
  • Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.  Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
  • Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampi dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :
  • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
  • Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
  • Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
  • Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja
Keselamatan dan Kesehataan Kerja itu diperuntukkan untuk siapa?
Berdasarkan Undang-undang Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja itu diperuntukkan bagi seluruh pekerja yang bekerja di segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. Jadi pada dasarnya, setiap pekerja di Indonesia berhak atas jaminan keselamatan dan kesehatan kerja.

Apa yang menjadi kewajiban dan hak dari tenaga kerja berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja?
Menurut pasal 12 UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kewajiban dan hak tenaga kerja adalah sebagai berikut :
  • Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja
  • Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
  • Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan
  • Meminta pada Pengurus agas dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan
  • Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung-jawabkan.
Apa saja tugas pengurus/pengawas dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja?
Yang perlu diketahui pertama adalah Pengurus/Pengawas merupakan orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri. Berdasarkan pasal 8, 9, 11 dan 14 Undang - Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengurus bertanggung jawab untuk :
  • Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat - sifat pekerjaan yang diberikan padanya.
  • Memeriksa semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur
  • Menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :
    • Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta apa yang dapat timbul dalam tempat kerjanya
    • Semua pengamanan dan alat - alat perlindungan yang diharuskan dalam semua tempat kerjanya
    • Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
    • Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya
  • Bertanggung jawab dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama dalam kecelakaan.
  • Melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
  • Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli kesehatan kerja
Bagaimana Perjanjian Kerja Bersama mengatur mengenai K3?
Dalam Perjanjian Kerja Bersama  akan dikaji hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan upah, keselamatan dan kesejahteraan  karyawan.  Perusahaan dan setiap pekerja harus sadar sepenuhnya bahwa K3 adalah kewajiban dan tanggung jawab bersama.  PKB biasanya akan mengatur mengenai hak dan kewajiban dari para karyawan dalam hal K3 sebagai mana PKB juga akan mengatur mengenai hak dan kewajiban perusahaan. Dalam Perjanjian Kerja Bersama juga tertulis sanksi-sanksi yang diberikan apabila salah satu dari kedua belah pihak melanggar PKB.

Apa saja kendala-kendala yang biasa dihadapi dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Bersama dalam hal penerapan K3?

  • Pemahaman karyawan mengenai isi Perjanjian Kerja Bersama.
Cara mengatasi perlunya pembinaan atau koordinasi dan sosialisasi antara pengurus Serikat Pekerja dengan para pekerja melalui musyawarah
  • Penanganan keselamatan kerja tidak optimal
Cara mengatasi adalah apabila terjadi kecelakaan berarti tindakan pecegahan tidak berhasil, maka pihak manajemen perusahaan mempunyai kesempatan untuk mempelajari apa yang salah.
  • Kebijakan perusahaan yang tidak tegas.
Cara mengatasi adanya tindakan yang tegas apabila terjadi ketidakdisiplinan pegawai dalam bekerja

Apa saja jenis-jenis kecelakaan yang dapat terjadi di sektor industri?
Elektronik (manufaktur)
·         Teriris, terpotong
·         Terlindas, tertabrak
·         Berkontak dengan bahan kimia atau bahan berbahaya lainnya
·         Kebocoran gas
·         Menurunnya daya pendengaran, daya penglihatan
Produksi metal (manufaktur)
·         Terjepit, terlindas
·         Tertusuk, terpotong, tergores
·         Jatuh terpeleset
·         Terjadinya kontak antara kulit dengan cairan metal, cairan non-metal
Petrokimia (minyak dan produksi batu bara, produksi karet, produksi karet, produksi plastik
·         Terjepit, terlindas
·         Teriris, terpotong, tergores
·         Jatuh terpeleset
·         Tertabrak
·         Terkena benturan keras
·         Terhirup atau terjadinya kontak antara kulit dengan hidrokarbon dan abu, gas, uap steam, asap dan embun yang beracun
Konstruksi
·         Kemungkinan jatuh dari ketinggian
·         Kejatuhan barang dari atas
·         Terinjak
·         Terkena barang yang runtuh, roboh
·         Berkontak dengan suhu panas, suhu dingin, lingkungan yang beradiasi pengion dan non pengion, bising
·         Terjatuh, terguling
·         Terjepit, terlindas
·         Tertabrak
·         Terkena benturan keras

Mengapa diperlukan adanya pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja?
Menurut H. W. Heinrich, penyebab kecelakaan kerja yang sering ditemui adalah perilaku yang tidak aman sebesar 88%, kondisi lingkungan yang tidak aman sebesar 10%, atau kedua hal tersebut di atas terjadi secara bersamaan. Oleh karena itu, pelaksanaan diklat keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dapat mencegah perilaku yang tidak aman dan memperbaiki kondisi lingkungan yang tidak aman.
Pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja juga berguna agar tenaga kerja memiliki pengetahuan dan kemampuan mencegah kecelakaan kerja, mengembangkan konsep dan kebiasaan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, memahami ancaman bahaya yang ada di tempat kerja dan menggunakan langkah pencegahan kecelakaan kerja.

Apakah K3 ada kaitannya dengan JAMSOSTEK?
Tentu saja ada, karena K3 itu sendiri adalah komponen yang menjadi bagian dari JAMSOSTEK. Dalam hal ini, K3 yang bisa disediakan perusahaan misalnya alat keselamatan kerja seperti helm, rompi, sepatu, dsb. Sedangkan JAMSOSTEK merupakan program yang ditujukan untuk mendukung pelaksanaan sistem K3 dalam setiap perusahaan, yang tidak bisa langsung disediakan perusahaan. Seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Tabungan Hari Tua, dan Jaminan Kematian (JK).

Bagaimana jika terjadi pelanggaran terhadap UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja misalnya pengusaha tidak menyediakan alat keselamatan kerja atau perusahaan tidak memeriksakan kesehatan dan kemampuan fisik pekerja?

Undang-undang ini memuat ancaman pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 15.000.000. (lima belas juta rupiah) bagi yang tidak menjalankan ketentuan undang-undang tersebut.



Referensi

Minggu, 13 November 2016

Belajar tips bertahan hidup di hutan rimba

Tips Tindakan Bertahan Hidup Di Hutan Rimba

Beberapa sahabat pendaki terkadang mengalami cobaan dalam perjalanan akan lupa bagaimana cara untuk bertindak yang tepat agar  bisa selamat sampai tujuan, dan ini ada beberapa tips tindakan bertahan hidup di hutan rimba (hutan luas).





  1. Anda bisa menggunakan lumut sebagai perban. Lumut mudah ditemukan dan akan membantu Anda agar tidak kehilangan darah. Lumut bisa ditemukan di tepi sungai.
  2. Untuk luka serius, robek lengan baju dan gunakan sebagai perban jika perlu. Ingat untuk hanya mengikatnya di sekitar luka sehingga cukup longgar untuk memasukkan satu atau dua jari di antara perban dan tubuh.
  3. Anda bisa bertahan hidup beberapa minggu tanpa makanan, tetapi hanya beberapa hari tanpa air. Dalam kondisi cuaca yang buruk, mungkin hanya beberapa jam tanpa tempat berlindung. Ingat prioritas Anda.
  4. Pisau bertahan hidup utama harus non-lipat dengan pegangan yang kokoh dan padat; pisau lipat hanya digunakan sebagai cadangan, namun lebih baik daripada tidak punya apa-apa.
  5. Jika tidak ada pemantik atau korek api, cukup nyalakan api dengan tangan. Jika tersedia cukup rabuk (jenis material kecil, seperti rumput kering, bulu-bulu atau serutan kulit kayu yang bisa terbakar dengan mudah) Anda biasanya bisa menggunakan energi matahari untuk menyalakan api dengan kaca pembesar, lensa kacamata, sepotong kaca yang pecah, penutup jam tangan, kompas, atau objek-objek lain yang meningkatkan cahaya dengan jelas. Sangat susah menyalakan api dengan gesekan; Anda sebaiknya membawa beberapa alat untuk menyalakan api.
  6. Lengan jaket tahan air bisa digunakan untuk menampung air dengan mengikat salah satu ujungnya.
  7. Jika Anda tidak bisa tetap tinggal di tempat hingga orang lain menemukan Anda, jangan berjalan ke arah sembarangan, meskipun Anda yakin akan pergi ke arah tersebut. Anda lebih baik mendaki atau menuruni. Mendaki ke atas akan memberikan kesempatan yang bagus untuk menemukan titik yang menguntungkan dan bisa membantu Anda mengenali sekitar. Jika Anda menuruni bukit, Anda mungkin akan menemukan air yang bisa diikuti sampai ke hilir; kemungkinan Anda akan terbawa ke tempat peradaban. Namun jangan ikuti hilir sungai di malam hari atau saat berkabut, karena bisa saja berujung tebing. Jangan pernah menuruni jurang curam. Walaupun tidak ada risiko banjir, tembok jurang bisa menjadi sangat curam sampai satu-satunya jalan keluar adalah melewatinya. Lebih parah lagi, jika ada aliran air di jurang yang dapat berubah menjadi sungai dan memaksa Anda untuk berbalik arah.
  8. Jika cuaca dingin dan Anda nyaris hipotermia, pastikan jangan sampai ketiduran. Tidur bisa menyebabkan kematian.
  9. Salah satu alat bertahan hidup yang paling penting adalah sesuatu yang kebanyakan orang tidak pernah pertimbangkan: cangkir kaleng. Tanpa cangkir kaleng Anda akan sulit untuk memasak banyak makanan.
  10. Di malam hari, risiko membeku sampai mati lebih besar terjadi. Tetaplah kering. Gunakan selimut. Jangan sampai tubuh terkena tanah. Buat sebuah "tempat tidur" dari tumpukan batang-batang, dedaunan, ranting-ranting, apa pun yang ada disana, dan tutupi diri Anda dengan benda yang sama. Agar tetap hangat di malam hari, Anda bisa memanaskan batu-batu di api, menguburnya, lalu tidur di atasnya, namun proses ini merepotkan; lebih mudah untuk meletakkan diri Anda di antara api dan benda reflektif yang besar seperti kayu tumbang, sebuah batu, atau selimut darurat.
  11. Hujan, salju, atau embun bisa menjadi sumber air bersih yang bagus. Anda bisa menggunakan apa pun, mulai dari cawan sampai kain kedap air atau daun besar untuk mengumpulkan curah hujan.
  12. Jika Anda benar-benar tidak tahu di mana Anda berada dan bagaimana cara kembali ke area yang Anda kenal, jangan katakan "Kurasa lewat sini". Semakin banyak Anda bergerak setelah Anda sadar telah tersesat, semakin kecil kesempatan Anda untuk menemukan jalan kembali.
  13. Ikat pinggang juga bisa digunakan untuk menahan perban di tempat (namun jangan terlalu kencang!), sebagai perlengkapan tali, atau sebagai jerat.
  14. Jangan sia-siakan air.
  15. Percayai insting Anda.
  16. Jangan lupa bahwa luka kecil yang tidak diurus pun bisa menyebabkan infeksi dan penyakit, bahkan mungkin kematian.
  17. Jika Anda berencana memperpanjang perjalanan ke medan yang sulit atau asing, Anda sebaiknya mempunyai rencana cadangan. Peta/panduan jejak yang detail, makanan dan minuman ekstra, dan alat sinyal seperti cermin, suar (flare), atau bahkan (tergantung panjang dan lokasi perjalanan) suar satelit (PLB) bisa menyelamatkan nyawa Anda.
  18. Jangan panik! Cobalah untuk tenang secepat mungkin supaya Anda tidak terlalu ketakutan.
  19. Ikat pakaian yang terang (jaket, ikat kepala, dan bahkan pakaian dalam) ke atas pohon untuk menarik perhatian.
  20. Pertimbangkan membawa galah atau tongkat saat berjalan. Jika tidak tersedia, tongkat seukuran galah juga bisa. Tanda kecil yang dibuatnya di tanah dapat membantu Anda menelusuri kembali jejak Anda lebih baik daripada Hansel dan Gretel.
  21. Anda lebih aman jika tidak pergi ke hutan belantara sendirian.
  22.  Jangan pernah pergi ke hutan tanpa kompas. Catatlah arah masuk ke hutan dari garis lurus atau jejak, misalnya. Jika Anda tersesat, pergi saja ke arah yang berlawanan dari arah Anda masuk. Jika tidak ada kompas, gunakan atau pelajari arah-arah penting pada bintang, dan posisi matahari dan bulan.
  23. Jangan memberi makan hewan liar karena bisa mematikan. Bahkan tidak pada kelinci kecil karena bisa menarik hewan lain ke tempat Anda.
  24. Senjata api bisa selalu menjadi alat yang penting dalam hutan. Senapan 0,22 atau pistol bisa berfungsi sebagai sarana untuk mendapatkan makanan, perlindungan diri dari manusia atau hewan dan sebuah alat sinyal.
  25. Singkatan penting untuk diingat adalah "STOP" yang artinya sit down (duduk), think (berpikir), observe (amati), dan plan (rencanakan).
  26. Jika ingin memancing, buat sebuah tongkat pancing dari batang sepanjang 2 meter dan tebal 2,5-7,5 cm (bawalah kait pancing sendiri). Kupas kulit batangnya dengan pisau, potong takik sekitar 5-7,5 cm dari atas tongkat. Ikat salah satu ujung tali di bagian takik, lalu ikat kailnya di ujung tali lainnya. Anda juga bisa memberi umpan pada kail dengan sepotong daging kecil, serangga, atau apa pun sebagai umpan.
  27. Anda lebih baik memberikan detail pada setidaknya dua orang yang Anda kenal dan percayai tentang ke mana Anda akan pergi, siapa yang akan pergi bersama Anda, perlengkapan apa yang Anda punya, dan kapan Anda akan kembali. Dengan begini mereka bisa memberitahukan kepada pihak yang berwenang jika Anda tidak kembali sesuai jadwal.
  28. Benda lain untuk bertahan hidup yang dianggap sepele tapi penting adalah dua kantong sampah ringan yang besar. Kantong ini bisa dilipat menjadi kecil tapi bisa digunakan untuk banyak tujuan.Isi salah satunya dengan air dan bawanya ke lokasi Anda. Potong (lubang terkecil sebisa mungkin) di salah satu sudut untuk kepala Anda dan pakai sisanya ke seluruh tubuh (dan ransel jika perlu). Lengan bisa tetap berada di bawah, dan mungkin malah harus jika cuaca hujan/dingin sehingga suhu tubuh menurun dan baju akan cepat basah. Tempatkan satu kantong di dalam kantong yang lain, dan penuhi ruang di antaranya dengan dedaunan, rumput, daun pinus untuk membuat sebuah kantong tidur sementara jika benar-benar perlu. Kantong sampah terbaik adalah kantong sampah oranye (yang juga bisa digunakan untuk sinyal).
  29. Umumnya, persiapkan diri Anda untuk situasi bertahan hidup sehingga Anda akan siap jika terjadi sesuatu.
  30.  Pastikan Anda dapat membela diri jika diperlukan.
  31.  Bawa ponsel Anda dalam kantong plastik agar tidak basah.
Terimakasih Atas Kunjungannya Semoga Bermanfaat








Cara bertahan hidup di hutan rimba

Cara Bertahan Hidup Di Hutan Rimba

Pernakah kamu rasakan berada di hutan dengan dalam keadan kebingungan jalur hilang saat melakukan pendakian sehingga bingun disaat teman sebagian hingga komplikasih sesama tim, sehingga memawakan waktu cukup lama dan mental untuk hidup menurut, demikian ini masukan cara bertahan hidup di hutan rimba. tapi Sebaiknya Harus Tau sedikit tentang medan tujuan dan penguasaan sekitar . ketahui keadaan terlebih dahulu sebelum melangkah dan setidaknya mengetahui sedikit tentang navigasi.

Tahap Pertama :

1
Teliti terlebih dahulu. Jangan langsung berjalan masuk ke hutan belantara; kenali dan pahami sekeliling Anda terlebih dahulu. Pelajari peta area ke mana Anda akan pergi, dan pastikan Anda membawanya. Ini akan meningkatkan peluang agar tidak jauh tersesat. Pelajari mengenai flora dan fauna di area yang Anda jelajahi. Pengetahuan tentang berbagai tanaman dan hewan setempat bisa menyelamatkan nyawa Anda.
Salah satu buku yang paling akurat mengenai hal ini adalah "Bushcraft - Outdoor Skills and Wilderness Survival" oleh Mors Kochanski.
2
Teliti terlebih dahulu. Jangan langsung berjalan masuk ke hutan belantara; kenali dan pahami sekeliling Anda terlebih dahulu. Pelajari peta area ke mana Anda akan pergi, dan pastikan Anda membawanya. Ini akan meningkatkan peluang agar tidak jauh tersesat. Pelajari mengenai flora dan fauna di area yang Anda jelajahi. Pengetahuan tentang berbagai tanaman dan hewan setempat bisa menyelamatkan nyawa Anda.
Salah satu buku yang paling akurat mengenai hal ini adalah "Bushcraft - Outdoor Skills and Wilderness Survival" oleh Mors Kochanski.
3
Bawa perlengkapan bertahan hidup. Beberapa peralatan bertahan hidup dasar seperti pisau, fire steel (mancis logam), korek api (dimasukkan dalam tabung kedap air), tali (paracord 550 adalah jenis yang terbaik), peluit, selimut darurat (space blanket), cermin sinyal, tablet pemurni air, dan kompas dapat sangat memengaruhi peluang hidup dan mati. Bahkan jika Anda hanya pergi sehari, pastikan Anda membawa benda-benda ini.
Memiliki semua perlengkapan ini tidak berguna jika Anda tidak bisa menggunakannya dengan baik. Pastikan untuk latihan berkali-kali di lingkungan yang aman sebelum menjelajahi hutan belantara.
Jangan lupa untuk membawa pertolongan pertama. Anda harus membawa perban, antiseptik, dan pinset untuk mencabut serpihan yang bisa menyebabkan infeksi.
Jika Anda butuh pengobatan atau injeksi, bawalah, walaupun Anda tidak berencana pergi cukup lama untuk membutuhkannya.
Sebuah kompas dapat menyelamatkan hidup Anda. Inilah alat paling berguna di hutan belantara.
Sebelum pergi, pelajari cara menggunakan kompas. Jika Anda memiliki peta dan bisa menemukan beberapa lansekap yang menonjol, Anda bisa menggunakan kompas untuk melacak posisi dan, dari sana mencari tahu ke mana Anda harus pergi.
Ketika memilih selimut darurat (lembaran tipis Mylar yang sangat reflektif dan ringan), belilah model yang lebih besar dan lebih tahan lama. Selimut darurat bisa digunakan untuk menghalangi angin dan air, diselimuti ke tubuh untuk mencegah/melawan hipotermia, atau bahkan ditempatkan di belakang Anda untuk memantulkan panas api ke punggung. Selimut tidak akan berguna jika ukurannya terlalu kecil atau robek saat dilepaskan dari badan.
4
Bawa alat komunikasi. Ponsel dengan baterai cadangan atau radio CB portabel bisa jadi sarana penyelamatan terbaik dan tercepat jika Anda tersesat atau terluka. Sinyalnya mungkin hanya bisa didapat di bukit atau pohon, tetapi kondisi seperti ini masih lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Pendaki yang serius dapat membeli mercusuar penunjuk pribadi seperti SPOT Messenger untuk perjalanan ke tempat yang sangat terpencil.
SPOT Messenger adalah sebuah alat satelit komunikasi yang memungkinkan Anda untuk menghubungi layanan darurat, menjangkau kontak pribadi untuk meminta bantuan selama tidak darurat, atau bahkan untuk memeriksa teman-teman dan keluarga sembari Anda melakukan perjalanan agar mereka tahu Anda baik-baik saja. Anda harus berlangganan untuk layanan ini dan harganya tidak murah.


Tahap Kedua :
1
Jangan panik jika Anda tersesat. Panik lebih berbahaya daripada semuanya karena akan mengganggu satu-satunya alat terbaik bertahan hidup yang serbaguna dan paling bermanfaat, yaitu pikiran Anda. Di momen Anda menyadari bahwa Anda tersesat, berhentilah sebelum melakukan hal lain. Tarik napas dalam dan tetap tenang. Sebelum Anda bertindak, ikuti prinsip STOP:
S = sit down (duduk)
T = think (berpikir)
O = observe your surroundings (amati sekeliling)
P = prepare for survival by gathering materials (bersiap untuk bertahan hidup dengan mengumpulkan bahan-bahan)

2
Kenali sekeliling. Di mana pun Anda berada akan menjadi "titik nol". Temukan cara untuk menandainya menggunakan kain baju cadangan, tumpukan batu, secarik kertas, atau apa pun yang bisa kelihatan dengan mudah dari jauh. Pelajari arah dasar, yaitu matahari yang terbit di timur dan tenggelam di barat. Gunakan ini untuk mengetahui arah pada kompas (searah jarum jam mulai dari atas 12:00) Utara, Timur, Selatan, Barat.
Contohnya, jika hari sudah senja dan matahari berada di sebelah kanan, Anda pasti menghadap ke selatan.
Mempelajari cara menemukan Bintang Utara saat malam hari di rumah sebelumnya merupakan pengetahuan yang sangat bermanfaat.


3
Tetaplah di satu tempat. Ini tidak hanya meningkatkan kesempatan Anda untuk ditemukan, tetapi juga mengurangi energi yang dikeluarkan tubuh dan jumlah air dan makanan yang akan Anda butuhkan. Duduklah dan tetap diam. Orang lain kemungkinan akan mencari Anda, apalagi jika Anda memberitahukan tentang rencana kepergian Anda. Jika Anda pergi dengan seseorang, jangan sampai terpisah. Kekuatan lebih banyak orang akan membantu Anda bertahan hidup.
Cari tempat berteduh terdekat jika hari panas. Ini akan mengurangi risiko dehidrasi dan terbakar sinar matahari. Jangan tergoda untuk melepaskan baju karena hanya akan meningkatkan risiko ini.

4
Nyalakan api. Nyalakan api dengan bara yang cukup agar tetap panas selama beberapa jam, dan pastikan Anda punya banyak kayu kering ekstra. Mulai nyalakan api sebelum Anda merasa memerlukannya dan meski cuaca hangat; api lebih mudah dinyalakan dalam kondisi mudah daripada panik ketika matahari terbenam – ada api di dekat Anda akan memberikan rasa tenang dan aman sambil mengenali situasi dan kondisi.
Prinsip dasarnya adalah mengumpulkan kayu sampai Anda rasa cukup untuk bertahan semalaman, lalu kumpulkan lagi tiga tumpukan seukuran sama setelah Anda rasa cukup untuk melalui satu malam.
Anda harusnya mudah mendapatkan banyak kayu kering di dalam hutan. Anda juga bisa menggunakan kulit kayu atau kotoran kering. Jika api cukup panas, Anda bisa membakar kayu hijau, semak-semak, atau dahan kayu untuk membuat api sinyal yang menghasilkan banyak asap.
Kayu terbaik untuk mempertahankan api adalah kayu mati yang ditarik dari pohon. Apa pun jenis kayu yang ada, pasti akan ada kayu kering tersedia.
Ingatlah bahwa api kecil lebih mudah untuk dijaga daripada api besar karena membutuhkan lebih sedikit bahan bakar. Setelah Anda punya kayu bakar yang cukup, terus pertahankan agar nyala api tetap bisa dikendalikan sehingga Anda tidak menghabiskan terlalu banyak waktu mencari bahan bakar.
Jangan nyalakan api di area yang tidak aman untuk melakukannya. Api harus berada jauh dari pohon dan semak yang bisa terbakar dan lebih baik di lahan terbuka. Hati-hati dengan api. Meskipun Anda harus mempertahankan api, namun jangan lakukan berlebihan. Pertimbangkan cuaca dan faktor-faktor lain, dan ingat, bertahan hidup dari hutan yang terbakar jauh lebih sulit daripada hanya sekadar tersesat

5
Beri sinyal lokasi Anda. Buatlah suara dengan bersiul, berteriak, bernyanyi, atau memukul batu dengan batu. Jika bisa, tandai lokasi Anda yang bisa terlihat dari jauh. Jika Anda berada di padang rumput gunung, buat tiga tumpuk daun gelap atau batang kayu dalam bentuk segitiga. Di area berpasir, buatlah segitiga besar di atas pasir. Tiga jenis apa pun dalam hutan belantara adalah sinyal tanda bahaya yang umum.
Anda bisa menggunakan api untuk mengirim sinyal tanda bahaya. Sinyal tanda bahaya secara universal dibuat dengan tiga api dalam satu garis lurus, atau tiga api yang membentuk sebuah segitiga.
Anda juga bisa meniup peluit tiga kali, menembak senapan di udara tiga kali, atau pantulan cermin yang menangkap cahaya tiga kali.

6
Jelajahi sekitar. Walau Anda tidak seharusnya bergerak terlalu banyak, Anda harus segera menjelajahi sekeliling untuk menemukan sesuatu yang berguna. Anda bisa menemukan benda-benda yang orang lain tinggalkan sebelumnya, entah itu kaleng makanan atau pemantik kecil yang bisa sangat berguna. Pastikan Anda bisa selalu menemukan jalan kembali ke "titik nol" ketika mencari air, tempat berlindung, atau jalan pulang.

7
Temukan sumber air yang bagus. Dalam situasi bertahan hidup, Anda bisa bertahan hidup tiga hari tanpa air, tetapi ketika hari kedua berakhir tubuh Anda akan berada dalam keadaan sulit; temukan air sebelum ini terjadi. Sumber air terbagus adalah mata air, tetapi kemungkinan menemukannya juga sangat tipis. Anda juga harus mencari burung-burung terdekat karena burung biasanya suka terbang di sekitar air segar. Minum sisa air Anda sedikit demi sedikit agar tidak langsung habis saat diminum.
Sungai yang mengalir adalah pilihan terbaik; pergerakan air mengurangi endapan. Meminum air dari sungai dapat menyebabkan beberapa penyakit, namun ketika berada dalam situasi hidup dan mati, risiko penyakit adalah pertimbangan kedua dan apa pun yang menjangkiti Anda bisa diobati saat Anda kembali dengan selamat.
Jika ada embun dan Anda sangat haus, Anda bisa mengumpulkannya dengan baju dan kemudian mengisap kelembapannya dari kain.
Anda juga dapat menemukan air di celah-celah batu.

8
Murnihkan air minum. Cara kasar memurnikan air adalah dengan mengambil panci dan memanaskan air. Agar efektif membutuh bakteri, dididihkan air setidaknya tiga menit. [1] Anda juga bisa menaruh air (jernih) dalam botol plastik yang jernih dan jemur di bawah matahari selama enam jam untuk membunuh sebagian besar organisme di dalamnya.[2]
Namun, jika air penuh dengan endapan hingga sinar matahari tidak bisa menembusnya, cara ini tidak akan berhasil. Jika ada, tambahkan garam ke dalam air untuk meluruhkan endapan dalam air ke dasar.

9

Temukan atau buat tempat perlindungan. Tanpa tempat perlindungan yang memadai, Anda rentan terhadap banyak hal dan berisiko terkena hipotermia atau pitam panas (heatstroke), tergantung cuacanya. Jika Anda tidak berpakaian dengan benar sesuai dengan kondisi cuaca, jauh lebih penting untuk menemukan tempat berlindung. Dan untungnya, hutan penuh dengan alat dan sumber yang bisa digunakan sebagai tempat perlindungan dan api (untuk kehangatan, keamanan, dan tujuan mengirim sinyal). Beberapa hal ini bisa Anda gunakan:
Cari pohon yang bersandar atau tumbang. Anda bisa membangun tempat berlindung membentuk 'A' dengan menumpuk dahan-dahan di kedua sisi pohon tumbang, lalu letakkan semak-semak, daun palem, dedaunan, atau tanaman lainnya di atas dahan.
Gunakan semak-semak atau batang hijau (dahan besar) dari pohon-pohon untuk menolak air, menghalangi angin, menjauhkan salju, atau menciptakan naungan. Tutup semua sisinya sebisa mungkin.
Gua adalah tempat yang bagus, tetapi pastikan tidak dihuni oleh beruang, kucing besar, ular, atau hewan buas lainnya; semua hewan ini juga tahu gua adalah empat yang bagus, dan mereka telah mencari tempat berlindung yang bagus lebih lama dari Anda.
Jika ada salju, buatlah gua salju. Salju adalah isolator yang bagus dan akan menjaga Anda sangat nyaman.
Pastikan tempat berlindung Anda tidak terlalu tersembunyi dan Anda tidak menghabiskan sepanjang waktu di dalamnya sehingga tersembunyi dari mereka yang berusaha menemukan Anda.
Jangan habiskan terlalu banyak energi untuk membangun tempat berlindung yang sempurna. Anda akan kelelahan.

10
Temukan makanan yang aman. Untuk diketahui bahwa kebanyakan orang dewasa yang sehat bisa bertahan hidup sampai tiga minggu tanpa makanan kecuali dalam kondisi dingin.[3] Lebih baik lapar dan sehat daripada sakit. Pastikan Anda tahu makanan itu aman sebelum memakannya. Hanya ada dua hal yang mengurangi kemampuan Anda bertahan hidup, yaitu tersesat dan sakit parah. Kelaparan bukanlah masalah besar.
Jangan takut untuk memakan serangga. Belalang mungkin terlihat menjijikan, tetapi mengandung nutrisi yang berguna. Semua serangga harus dimasak karena mungkin menyimpan parasit yang bisa membunuh Anda. Jangan makan ulat bulu, serangga berwarna terang, atau serangga yang bisa menggigit atau menyengat Anda. Buang bagian kaki, kepala, dan sayap serangga sebelum memakannya.
Jika Anda berada dekat dengan air, ikan adalah pilihan yang bagus. Ikan-ikan kecil bisa dimakan seluruhnya.
Hindari memakan jamur atau buah beri, betapapun laparnya Anda. Lebih baik kelaparan daripada memakan sesuatu yang beracun. Banyak beri di hutan terutama beri putih yang beracun.