Baju Kaos Rantemario 3.478
Tipe Perjalanan Part 21
Depan
Belakang
Baju Kaos : Lengan Pendek Dan Panjang
Kualitas Kain : Cotton Combad 30S
Kualitas Gambar : Bordir
Rantemario adalah Puncak Tertinggi di Sulawesi maka dari itu rantemario termasuk seven summits indonesia, jadi teman teman yang minat segera hubungi kontak person yang telah disediakan terimakasih dan salam lestari....
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan bagian dari provinsi-provinsi di Indonesia yang mempunyai gunung dengan titik tertinggi di negeri ini. Pegunungan Latimojong yang terletak di Kabupaten Enrekang merupakan bagian dari tujuh puncak tertinggi di Indonesia (Seven Summits of Indonesia). Pegunungan yang berada di utara Provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki beberapa puncak. Titik tertinggi dari pegunungan ini dinamai Puncak Rante Mario dengan ketinggian 3.430 mdpl. Titik awal pendakian pegunungan ini dapat dimulai dari Desa Karangan.
Pegunungan Latimojong merupakan titik tertinggi di Pulau Sulawesi. Rangkaian pegunungan ini bukan merupakan gunung berapi seperti gunung-gunung lain yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Wilayah dari pegunungan Latimojong dipenuhi oleh hutan tipe Montana dimana karakteristik dari hutan tipe ini adalah tumbuh di wilayah dengan ketinggian 2.000 hingga 3.000 meter dari permukaan laut. Jika beruntung, para pendaki dapat bersua dengan babi rusa dan anoa di wilayah hutan gunung ini. Pegunungan Latimojong diketahui memiliki tujuh puncak dan masing-masing puncak mempunyai namanya sendiri. Buntu Rante Mario sebagai titik tertinggi di Pulau Sulawesi, diikuti oleh Buntu Nenemori sebagai titik tertinggi kedua, dan puncak-puncak lainnya yaitu Buntu Sinaji, Buntu Sikolong, Buntu Rante Kambola, Buntu Bajaja, dan Buntu Latimojong. Di Desa Karangan yang merupakan titik awal pendakian terdapat sebuah sungai berair jernih yang cukup besar bernama Salu Karangan. Di desa ini juga, para pendaki yang membutuhkan jasa porter dapat meminta jasa penduduk setempat.
Terdapat tujuh pos peristirahatan yang bisa digunakan para pendaki untuk beristirahat atau mendirikan tenda sebelum mencapai Puncak Rante Mario. Setelah melewati pos tujuh, vegetasi mulai berubah. Pohon-pohon tinggi mulai berkurang, sehingga pemandangan lebih jelas terlihat. Melewati pos tujuh, para pendaki akan menemui sebuah tanah lapang yang memiliki jalanan bercabang. Cabang ini mengarahkan para pendaki ke dua titik yang berbeda, yang satu menuju Puncak Rante Mario dan satunya lagi menuju Puncak Nenemori. Jika telah tiba di Puncak Rante Mario, para pendaki akan disuguhi pemandangan dari puncak-puncak lain yang menjadi bagian Pegunungan Latimojong. Sedangkan puncaknya sendiri ditandai dengan sebuah tugu triangulasi di tengah-tengah lahan yang cukup datar, bertuliskan Puncak Rante Mario.
Pada Tanggal 19-21 April 2019
Saya melakukan pendakian di puncak Rantemario bersama rekan saya bersanama
sarif, ichal, cezar, ammang, arman
Untuk mencapai puncak tertinggi Latimojong, yakni Puncak Rante Mario, traveler harus memilih jalur yang mau dipilih terlebih dahulu. Karena gunung ini memiliki beberapa basecamp dan jalur pendakian. Hal ini dipengaruhi oleh letak gunung yang berada di empat kabupaten, yakni Enrenkang, Tana Toraja, Sidenreng Rapang, dan Kabupaten Luwu.
Dilansir dari manusialembah.com, setidaknya ada tiga jalur pendakian yang bisa dipilih oleh pendaki:
Jalur pendakian via Kecamatan Mingkendek, Tana Toraja
Jalur pendakian via Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang
Jalur pendakian via Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu
Dari ketiga jalur ini, satu jalur yang cukup terkenal dan sering menjadi rute pendakian, yakni Dusun Karangan Kabupaten Enrekang. Jadi, kali ini saya akan menjelaskan jalur pendakian Gunung Latimojong Dusun Karangan.
Cara menuju ke Basecamp
Untuk bisa sampai ke Basecamp di Kabupaten Enrekang, harus melakukan perjalanan dari Makassar menuju Baraka. Perjalanan biasanya mencapai 7 jam menggunakan kendaraan pribadi. Tapi untuk Kamu yang tidak memiliki kendaraan pribadi bisa menaiki mini bus atau Elf dari Bandara Sultan Hasanuddin menuju ke Kota Enrekang.
Sesampainya di sana, naik truk menuju ke Baraka dengan estimasi waktu 1 jam perjalanan. Sesampainya di sana bisa langsung cari tumpangan atau jeep yang harganya cukup mahal sekitar Rp1 juta an (PP) sampai ke Desa Karangan. Di sinilah pendaki bisa beristirahat sembari mempersiapkan pendakian dengan basecamp yang berupa rumah panggung.
Namun saya menuju desa memakai kendaraan roda dua jadi cukup lebih nyaman kebanding naik mobil , sebelum melakukan pendakian kamipun beristirahan dan pastinya mengisi perut yang kosong karena lelahnya melewati jalur yang berlumput dan licin,
Parkiran Motor dengan biaya Rp.5000
Persiapan Makan mengisih perut yang kosong
Desa Karangan – Pos 1/ Buntu Kaciling
Gambar Lokasih Pos 1
Setelah sampai di Desa Karangan, jangan lupa untuk registrasi di basecamp untuk melanjutkan perjalanan ke Pos 1. Jarak Pos 1 dan desa cukup sebentar, sekitar 1 jam lebih 30 menit.
Medannya berupa ladang warga dan perkebunan kopi dan bawang merah. Jalannya cukup bagus dengan jalur yang bisa dilalui oleh kendaraan bermotor. Di sempanjang perjalanan pendaki akan melihat aliran air dan mata air pegunungan yang membasahi jalan.
Jika sampai di Pos 1 pendaki akan menemukan tanda ‘Pos I’ yang dipaku di batang pohon di lahan terbuka di ketinggian 1.800 mdpl. Pos 1 ini sering mendapatkan sebutan Buntu Kaciling.
Pos 1 – Pos 2 (Gua Sarung Pa’pak)
Memasuki perjalanan menuju pos 2, pendaki akan disambut dengan pepohonan tinggi dan besar. Jalanan berupa tanah yang dihiasi dengan akar pohon yang sesekali menyembul keluar. Pendaki juga akan bertemu dengan jalan sempit berjurang, jadi harus hati-hati ketika ke sini.
Perjalanan ke pos 2 memerlukan waktu sekitar 2 jam. Tanda jika hampir sampai ke pos 2 adalah semakin jelasnya suara aliran sungai dan terdapat jembatan untuk menyeberang. Sesampainya di pos, pendaki akan disambut dengan sebuah gua yang kerap disebut dengan Gua Pa’Pak.
Pos 2 – Pos 3 (Lintas Nase)
Untuk bisa sampai ke Pos 3, pendaki hanya membutuhkan waktu sekitar 55 menit. Meskipun nampaknya cepat, namun perjalanan ke pos ini cukup menantang karena jalurnya cukup curam.
Di sini tidak ada sumber air hingga ke pos 5, jadi tetap irit persediaan airmu ya.
Pos 3 – Pos 4 (Buntu Lebu)
Gambar Lokasih Pos 4
Tidak seperti pos sebelumnya, perjalanan menuju pos 4 lebih enteng dengan beberapa jalan datar meskipun adapula jalan yang cukup curam. Waktu yang ditempuh untuk melewati jalur ini sekitar 1 jam dengan hutan yang mulai ditumbuhi oleh lumut.
Pendaki tidak bisa mendirikan tenda di tengah perjalanan di pos ini karena ada beberapa tempat lapang, tapi banyak pula yang memutukan untuk istirahat sementara.
Pos 4 – Pos 5 (Soloh Taman)
Gambar Lokasih Pos 5
Untuk bisa mencapai pos 5, pendaki harus melakukan perjalanan 2 jam. Dalam perjalanan pendaki akan menemukan pemandangan unik pohon berbentuk huruf A, konon ini adalah pintu masuk ke dunia lain.
Pos 5 ini adalah tempat biasa pendaki untuk camping karena memiliki lahan luas dan sumber mata air. Untuk mengambil air, pendaki harus berjalan kurang lebih 10 menit dengan jalan yang cukup curam. Pendaki harus berhati-hati agar tidak jatuh ketika mengambil air.
Lebih baik pendaki mengambil air saat sedang siang atau pagi, takutnya tersesat karena jalan yang kurang terlihat saat malam hari. Ohya, alangkah lebih baik untuk mengisi botol 3-4 botol sekaligus agar tidak bolak-balik.
Pos 5 – Pos 6 (Buntu Latimojong)
Gambar Lokasih Pos 6
Menuju ke Pos 6 pendaki akan disambut dengan hutan lumut. Jalurnya cukup menanjak dengan estimasi waktu 1 jam 30 menit.
Di pos 6 pendaki akan melihat pemandangan dengan jelas karena sudah jarang ada pepohonan tinggi.
Pos 6 – Pos 7 (Kolong Buntu)
Gambar Lokasih Pos 7
Perjalananmu akan dihiasi dengan hutan lumut. Bentuknya subur dan gendut menyerupai sarang lebah dan cantik untuk dijadikan spot foto. Di kawasan ini sering kabut dengan sumber mata air yang mudah dijangkau.
Pendaki bisa camping di sini karea areanya cukup luas meskipun tak seluas pos 5. Perjalanan menuju pos 7 sekitar 2 jam.
Setelah istrahat sejenat untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak rantemario membutuhkan waktu -+ 1 Jam sampai Puncak Rante Mario
Sebelum sampai ke puncak, pendaki harus melakukan perjalanan berat dan curam. Tapi semuanya akan terbayar setelah sampai ke puncak dan melewati 3 bukit yang saya beri bukit PHP
Puncak “Rante Mario 3478 MDPL”.
memiliki Trianggulasi dengan ketinggian hampir 2 Meter dan memiliki tulisan terbuat dari batu marmer.
Puncak “Rante Mario 3478 MDPL”.
terimakasih telah berkunjung semoga mendapatkan informasih terbaru seputar pendakian pegunungan latimojong puncak rantemario
jika memiliki pertanyaan silahkan tinggalkan di kolom komentar atau kunjungui kontak yang telah kami sediakan di bawah ini :
Gunung Lompobattang Memiliki Ketinggian 2.871 Mdpl, gunung lompobattang memiliki status gunung merapi dan banyaknya bebatua atau tebing saat ingin menuju puncak, gunung lompobattang tak kalamenarik dari gunung gunung lainnya seperti gunung bawakaraeng yang sudah sangat terkenal.
Tapi kalin perlu tau bahwa gunung lompobattang juga memiliki keindahan dan sangat berbeda dari gunung bawakaraeng, karena bebepa kutipan dari seorang pendaki mengatakan sunset terindah di sulawesi itu ada di puncak gunung lompobattang, mungkin teman teman pasti penasarankan
Sekarang kami dari Petualangan Lintas Alam atau bisa di sebut P.L.A yang berkedudukan saat ini di Kab. Maros . kami melakukan Open Trip Pendakian Gunung Lompobattang 2.871 Mdpl Terbuka Untuk UMUM
Tujuan pastinya untuk mengumpulan data terbaru sepanjang jalur pendakian dan membersihkan sampah dan pastinya bersilaturahmi sesama pegiat alam atau pecinta alam lainnya.
Fasilitas :
1. Baju kualitas (30s)
2. Komsumsi selama Pendakian
3. Snack (Makanan Ringan)
4. Stiker
5. Parkiran Motor
IDR 200 K
Titik Keberangkatan Di Maros dekat patung kuda dan di Gowa dekat pertamina bili-bili