Tampilkan postingan dengan label pendakian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendakian. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Maret 2020

PEndakian Gunung Lompobattang 2.871 Mdpl


Gunung Lompobattang 2871 Mdpl


Pendakian gunung lompobattang  yang memiliki ketinggian 2.871 mdpl
Dan kami start pendakian ini di desa lembang bu’ne kab. Gowa bersama rekan rekan saya
1. Bair biasa di panggil Banteng
2. cesar biasa di panggil Marlin
3. ammang biasa di paggil Lumba-Lumba
4. irpan biasa di panggil Dino
5. Nadilah biasa di panggil Sunrise



Dan tujuan saya mendaki untuk mendampingi teman teman tuk pertama kali mereka ke sini,
dan ini perjalanan yang ke 13 saya kalau tidak salah bulan november 2018
Saat tibah di pos satu kami melihat memiliki sumber air yang bersih dan melanjutkan perjalanan melewati pendakian yang cukup melelahkan sekitar 1 Km dengan kemiringan kira-kira 30 sampai 40 Derajat

Setelah menempuh perjalanan ini kamipun telah sampai di pos 2 dan istrahat sejenak,  dan kami memutuskan untuk makan agar staminah kami pulih kembali dan pos dua terdapat mata air yang jernih


Kamipun bagi bagi tugas agar semua cepat selesai karena tak sabar lagi untuk melanjutkan perjalanan ini, setelah mengisi perut kamipun melanjutkan perjalanan menuju pos 3 dan tanjakan masih aman, pepohonan yang tinggi dan hutan masih lembat, ini bersama saya dino ,lumba-lumba, marlin, sunrise, dan banteng
Saat tibah di pos 4 kamipun beristerahat demi mengihilangkan rasa ngantuk kamipun memutuskan untuk makan mangga mudah agar mata kami semua melek, setelah ini semua kamipun melanjutkan perjalanan ke pos 5 dengan tanjakan cukup lumayan mungkin kemiringan 40 sampai 50 derajat
Pos 5 lokasihnya cukup luas bisa menampung tenda sekitar 6 sampai 7 tenda, setelah tarik napas sejenak kamipun melanjutkan perjalanan menuju pos 6, dengan tanjuakan cukup menguras tenaga dengan kemiringan kira kira 50 sampai 60 derajat, selama perjalan ini kami sudah melihat pepononan yang dataran tinggi, setelah sampai di pos 6 kamipun beristerahat dan tidur sejenak tuk memulihkan stamina


Setelah istrahat kamipun melanjutkan perjalanan menuju pos 7, perjalan menuju pos 7 mungkin kemiringan 40 sampai 50 derajat, perjalanan ini cukup landai , stelah tibah di pos 7 kami di sambut dengan samudra di atas awas dengan sore ini melihat indahya alam ini, kami memutuskan tuk camp karena di antara rekan saya ini sudah ada yang tidak sanggup  jadi melanjutkan perjalanan menuju puncak kami putuskan besok pagi

Esok telah tibah merekapun bergegas tuk menuju puncak, dan aku tidak ikut sebab aku memilih tuk menjaga camp, kerena jarang dari pos 7 ke puncak masih jauh butuh berjam jam untuk sampai maka dari itu saya memutuskan tuk tinggal menjaga camp, leader perjalanan menuju puncak saya serahkan saudari sunrise mendampingin teman teman lainnya.


Mereka melakukan pendakian ini karena memiliki tujuan tentunya tuk mendaptkan atribut Peluatangan lintas alam, Dengan penyerahan saya percayakan saudari sunrise dan Yang diberikan oleh beberap teman teman yaitu, Dino,marlin , lumba-lumba dan banteng


Pendakian ini sukses dan selamat sampai tujuan, dalam pendakian ini bukan karena menyulitkan untuk mendaptkan atribut melainkan kita berbuat cerita dalam kebersamaan,kekompakan dan salin kerja sama satu sama lain, karena dalam perjalanan ini kita dapat memahami arti persaudaraan dan persahabatan

Dengan saya atas nama rimba lebih  kurangnya mohon dimaafkan  inilah suatu perjalan kami dan tunggu di perjalanan berikutnya terimakasih


gunung lompobattang memiliki ciri khas tersendiri, hutan sekitar masih lebat ,dan terletak di 3 perbatasan kabupaten yaitu kab.gowa, kab.sinjai,  kab.gowa dan bantaeng , secara melihat teliti di peta pas puncak lompobattang berada di dalam peta kab.bantaeng  dan suhu di gunung ini mulai dari 25C sampai 5C, gunung lompobattang merupakan gunung api yang tidak aktif tepe gunung ini kerucut tersusun oleh batuan gunung yang berumur plistosen.


Channel Youtube :
Rimba Adventure 
Syardiangsyah
Raja drone

Kontak Person Tersedia Di Deskripsi Youtube


Rabu, 07 Agustus 2019

Pendakian Gununug SEMERU 3.676 Mdpl

Pada Tanggal 18 juli 2019
Pendakian Gununug SEMERU 3.676 Mdpl

Gunung Semeru sendiri sangat populer bagi kalangan pendaki dan pecinta alam secara khusus, bahkan membuat mereka yang belum pernah menaklukkannya sangat ingin untuk mencapai puncaknya

Kepopuleran Gunung Semeru tak lepas dari keindahan alam yang ditawarkannya. Gunung tertinggi di Pulau Jawa, tertinggi ketiga sebagai gunung berapi di Indonesia ini, memiliki Puncak Mahameru sebagai puncak tertingginya dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Dibawah ini Video Perjalanannya :



Episode 1 Makassar Ke Surabaya

Episode Ke 2 Stasiun Surabaya Ke Tumpang

Episode Ke 3 Tumpang Ke Ranu Pani

Episode Ke 4 Ranu Pani Ke Puncak Mahameru

Pada Tanggal 14 Juli 2019
saya berangkat dari makassar menuju ke Surabaya dengan menggunakan Transportasi Kapal Laut, dalam perjalanan selama 3 hari 2 malam di kapal cukup melelahkan teman kebanding naik pesawat
'Saya bersama Nadilah Zainuddin"

Setelah saya sampai di Surabaya tentunya di pelabuhan Tanjung Perak
saya lanjut menaiki mobil yang mangkal di dekat pelabuhan dan mengantar saya ke Stasiun Surabaya untuk menaiki kereta Api dengan tujuan Kota Malang dengan jarak tempuh selama kurang lebih 2 jam

setelah tiba di kota Malang saya sarapan dan setelah itu lanjut naik angkot dengan carteran menuju ke Tumpang dengan di tempuh selama 1 jam lebih

setelah tibah di Tumpang dengan malam hari, kami beristirahat dengan memulihkan tenaga dan pastinya persiapan esok hari

Pada Tanggal 18 juli 2019
di pagi ini kami menyewa mobil Jeep untuk mengantar kami ke Desa Ranu Pani, dengan persiapan berkas registrasi yang lengkap,
kurang lebih 1 jam mendapatkan arahan dari relawan posko pendakian gunung semeru, saya dan kawan lainnya memulai perjalanan dengan target Camp Di Ranu Kumbolo

Dari Posko Regis ke Pos 1 dengan perjalanan cukup landai hanya saja di awal tanjakan setelah melewati gerbang cukup terjal namun sementara, dengan kami tempuh kurang lebih 1 jam lebih karena saya bersama Nadilah sangat santai dan menikmati perjalanan karena dalam suatu perjalanan dengan awal kita tak perlu tergesah-gesah ingin cepat sampai,

Setelah tiba di Pos 1 
dengan melihat warung yang lagi jualan semangka dengan secara lansungnya kita ngiler dan Nadilah membeli untuk menyegarkan tenggorokan yang lagi kering, dan 5 menit berlalu kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2

Pos 1 Ke Pos 2 Perjalanan masih cukup landai hanya saja tanjakan kecil kecilan dengan kami tempuh 1 jam lebih dengan di hiasi pemandangan dengan kesejukan alam ini kami sangat menikmatinya
setelah tiba di Pos 2, terdapat jualan dan kami pun membeli semangka dan gorengan yang menggoda kita dari kejauhan sehingga kita santap dengan semangat, 10 menit berlalu kami melanjutkan perjalanan karena kata petugas dan masyarakat kita tak di bolehkan jalan malam ketika menuju  perjalanan ke pos 3, mungkin bisa saja yang jelas kita 3 orang ataupun lebih

pos 2 ke pos 3 kami tempuh kurang lebih 1 jam dengan jalur cukup menanjak dengan jurang sebelah kiri jadi yah ekstra hati-hati jangan sampai terpeleset, setelah sampai di pos 3 kami pun beristirahat karena malam telah tiba jadi kami menghangatkan diri di pembakaran api yang warga telah sediakan, setelah 20 menit berlalu kami melanjutkan perjalanan ke Ranu Kumbolo dengan perjalanan cukup ekstirim maka kita harus berhati-hati, dengan suhu dingin kami tak menganjurkan diri beristirahat cukup lama, pada malam ini kami melihat bulan purnama yang indah sekali dengan pemandangan samudra di atas awan, 
Saya Nadilah "merasa takut berjalan di malam hari ketika perjalanan menuju Ranu kumbolo dikarenakan himbauan binatang buas yang melintas di jalur pendakian, sebab saya cuma berjalan berdua".
dari pos 3 ke Ranu kumbolo kami tempuh kurang lebih satu jam dengan jalur cukup landai dan penurunan cukup terjal saat akan tiba di Ranu kumbolo. Menurut data yang kami dapatkan jarak tempuh dari Watu Rejeng-Ranu kumbolo 4,5 km dengan estimasi waktu 3-5 jam.


sesampainya di Ranu kumbolo kami bergegas memasang tenda karena yang kami ketahui cuaca di Ranu kumbolo suhunya -4 sampai -15 derajat celcius.dan kamipun beristirahat untuk melanjutkan perjalanan esok harinya.

Pagi ini kami terbangun dan langsung membuka tenda ranu kumbolo pun menyapa pagi kami dengan keindahannya dengan mentari pagi seakan menyapa kami yang ditemani dengan segelas susu hangat .



Setelah packing kami melanjutkan perjalanan dengan tujuan camp di Kalimati. Sebelum itu, kami melewati tanjakan cinta yang cukup membuat para pendaki kelelahan, setelah melewati tanjakan cinta, kami disambut dengan keindahan Oro-oro ombo yang dimana disana terdapat seperti bunga Lavender yang menurut saya sangat indah.10 menit kemudian kami tiba di shelter Cemoro Kandang dan saya bahagia karena melihat ada yang menjual semangka, dan kebetulan saya sangat suka makan semangka. beberapa menit setelah makan semangka kami melanjutkan perjalanan menuju Jambangan dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam. 


Dalam perjalanan menuju ke Jambangan kami di sambut dengan kesejukan hutan pinus dan perjalanan yang cukup landai, dan melihat keindahan di sekitarnya tak terasa, kami telah tiba di Jambangan saya pun di sambut lagi dengan warung yang menyediakan semangka dan sayapun membeli semangka lagi.wqwqwq....5 menit berlalu menyantap semangka kami pun melanjutkan perjalanan ke Camp Kalimati.

Perjalanan menuju ke Kalimati jalurnya cukup landai dan kebanyakan penurunan dan setelah tiba di Kalimati kami menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dan akhirnya kami tiba lalu bergegas memasang tenda, sekedar informasi Kalimati memiliki sumber air namun kami tempuh ke mata air kurang lebih 1 jam pp. 

pada pukul 1 dini hari untuk menuju puncak harus berangkat lebih awal karena perjalanan dari camp Kalimati ke Puncak membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam
dan dianjurkan sebelum jam 10 kita dianjurkan untuk turun dari Puncak untuk menghindari gas beracun dari erupsi gunung Semeru.

kesan : Saya Nadilah yang baru pertamakali mengunjungi Semeru merasa senang dan bangga karena bisa melihat keindahan-keindahan yang ada di jalur pendakian Semeru.


Selasa, 23 April 2019

Pendakian Pegunungan Latimojong Puncak Rantemario Part 22


Pendakian Pegunungan Latimojong Puncak Rantemario 3.478 Mdpl (Part 22)

Video Perjalanan


Provinsi Sulawesi Selatan merupakan bagian dari provinsi-provinsi di Indonesia yang mempunyai gunung dengan titik tertinggi di negeri ini. Pegunungan Latimojong yang terletak di Kabupaten Enrekang merupakan bagian dari tujuh puncak tertinggi di Indonesia (Seven Summits of Indonesia). Pegunungan yang berada di utara Provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki beberapa puncak. Titik tertinggi dari pegunungan ini dinamai Puncak Rante Mario dengan ketinggian 3.430 mdpl. Titik awal pendakian pegunungan ini dapat dimulai dari Desa Karangan.
Pegunungan Latimojong merupakan titik tertinggi di Pulau Sulawesi. Rangkaian pegunungan ini bukan merupakan gunung berapi seperti gunung-gunung lain yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Wilayah dari pegunungan Latimojong dipenuhi oleh hutan tipe Montana dimana karakteristik dari hutan tipe ini adalah tumbuh di wilayah dengan ketinggian 2.000 hingga 3.000 meter dari permukaan laut. Jika beruntung, para pendaki dapat bersua dengan babi rusa dan anoa di wilayah hutan gunung ini. Pegunungan Latimojong diketahui memiliki tujuh puncak dan masing-masing puncak mempunyai namanya sendiri. Buntu Rante Mario sebagai titik tertinggi di Pulau Sulawesi, diikuti  oleh Buntu Nenemori sebagai titik tertinggi kedua, dan puncak-puncak lainnya yaitu Buntu Sinaji, Buntu Sikolong, Buntu Rante Kambola, Buntu Bajaja, dan Buntu Latimojong. Di Desa Karangan yang merupakan titik awal pendakian terdapat sebuah sungai berair jernih yang cukup besar bernama Salu Karangan. Di desa ini juga, para pendaki yang membutuhkan jasa porter dapat meminta jasa penduduk setempat.
Terdapat tujuh pos peristirahatan yang bisa digunakan para pendaki untuk beristirahat atau mendirikan tenda sebelum mencapai Puncak Rante Mario. Setelah melewati pos tujuh, vegetasi mulai berubah. Pohon-pohon tinggi mulai berkurang, sehingga pemandangan lebih jelas terlihat. Melewati pos tujuh, para pendaki akan menemui sebuah tanah lapang yang memiliki jalanan bercabang. Cabang ini mengarahkan para pendaki ke dua titik yang berbeda, yang satu menuju Puncak Rante Mario dan satunya lagi menuju Puncak Nenemori. Jika telah tiba di Puncak Rante Mario, para pendaki akan disuguhi pemandangan dari puncak-puncak lain yang menjadi bagian Pegunungan Latimojong. Sedangkan puncaknya sendiri ditandai dengan sebuah tugu triangulasi di tengah-tengah lahan yang cukup datar, bertuliskan Puncak Rante Mario.

Pada Tanggal 19-21 April 2019
Saya melakukan pendakian di puncak Rantemario bersama rekan saya bersanama
sarif, ichal, cezar, ammang, arman
Untuk mencapai puncak tertinggi Latimojong, yakni Puncak Rante Mario, traveler harus memilih jalur yang mau dipilih terlebih dahulu. Karena gunung ini memiliki beberapa basecamp dan jalur pendakian. Hal ini dipengaruhi oleh letak gunung yang berada di empat kabupaten, yakni Enrenkang, Tana Toraja, Sidenreng Rapang, dan Kabupaten Luwu.
Dilansir dari manusialembah.com, setidaknya ada tiga jalur pendakian yang bisa dipilih oleh pendaki:
  1. Jalur pendakian via Kecamatan Mingkendek, Tana Toraja
  2. Jalur pendakian via Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang
  3. Jalur pendakian via Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu
Dari ketiga jalur ini, satu jalur yang cukup terkenal dan sering menjadi rute pendakian, yakni Dusun Karangan Kabupaten Enrekang. Jadi, kali ini saya akan menjelaskan jalur pendakian Gunung Latimojong Dusun Karangan.

Cara menuju ke Basecamp

Untuk bisa sampai ke Basecamp di Kabupaten Enrekang, harus melakukan perjalanan dari Makassar menuju Baraka. Perjalanan biasanya mencapai 7 jam menggunakan kendaraan pribadi. Tapi untuk Kamu yang tidak memiliki kendaraan pribadi bisa menaiki mini bus atau Elf dari Bandara Sultan Hasanuddin menuju ke Kota Enrekang.
Sesampainya di sana, naik truk menuju ke Baraka dengan estimasi waktu 1 jam perjalanan. Sesampainya di sana bisa langsung cari tumpangan atau jeep yang harganya cukup mahal sekitar Rp1 juta an (PP) sampai ke Desa Karangan. Di sinilah pendaki bisa beristirahat sembari mempersiapkan pendakian dengan basecamp yang berupa rumah panggung.
Namun saya menuju desa memakai kendaraan roda dua jadi cukup lebih nyaman kebanding naik mobil , sebelum melakukan pendakian kamipun beristirahan dan pastinya mengisi perut yang kosong karena lelahnya melewati jalur yang berlumput dan licin,
Parkiran Motor dengan biaya Rp.5000

Persiapan Makan mengisih perut yang kosong

Desa Karangan – Pos 1/ Buntu Kaciling

Gambar Lokasih Pos 1

Setelah sampai di Desa Karangan, jangan lupa untuk registrasi di basecamp untuk melanjutkan perjalanan ke Pos 1. Jarak Pos 1 dan desa cukup sebentar, sekitar 1 jam lebih 30 menit.
Medannya berupa ladang warga dan perkebunan kopi dan bawang merah. Jalannya cukup bagus dengan jalur yang bisa dilalui oleh kendaraan bermotor. Di sempanjang perjalanan pendaki akan melihat aliran air dan mata air pegunungan yang membasahi jalan.
Jika sampai di Pos 1 pendaki akan menemukan tanda ‘Pos I’ yang dipaku di batang pohon di lahan terbuka di ketinggian 1.800 mdpl. Pos 1 ini sering mendapatkan sebutan Buntu Kaciling.

Pos 1 – Pos 2 (Gua Sarung Pa’pak)

Memasuki perjalanan menuju pos 2, pendaki akan disambut dengan pepohonan tinggi dan besar. Jalanan berupa tanah yang dihiasi dengan akar pohon yang sesekali menyembul keluar. Pendaki juga akan bertemu dengan jalan sempit berjurang, jadi harus hati-hati ketika ke sini.
Perjalanan ke pos 2 memerlukan waktu sekitar 2 jam. Tanda jika hampir sampai ke pos 2 adalah semakin jelasnya suara aliran sungai dan terdapat jembatan untuk menyeberang. Sesampainya di pos, pendaki akan disambut dengan sebuah gua yang kerap disebut dengan Gua Pa’Pak.

Pos 2 – Pos 3 (Lintas Nase)


Untuk bisa sampai ke Pos 3, pendaki hanya membutuhkan waktu sekitar 55 menit. Meskipun nampaknya cepat, namun perjalanan ke pos ini cukup menantang karena jalurnya cukup curam.
Di sini tidak ada sumber air hingga ke pos 5, jadi tetap irit persediaan airmu ya.

Pos 3 – Pos 4 (Buntu Lebu)

Gambar Lokasih Pos 4
Tidak seperti pos sebelumnya, perjalanan menuju pos 4 lebih enteng dengan beberapa jalan datar meskipun adapula jalan yang cukup curam. Waktu yang ditempuh untuk melewati jalur ini sekitar 1 jam dengan hutan yang mulai ditumbuhi oleh lumut.
Pendaki tidak bisa mendirikan tenda di tengah perjalanan di pos ini karena ada beberapa tempat lapang, tapi banyak pula yang memutukan untuk istirahat sementara.

Pos 4 – Pos 5 (Soloh Taman)

Gambar Lokasih Pos 5

Untuk bisa mencapai pos 5, pendaki harus melakukan perjalanan 2 jam. Dalam perjalanan pendaki akan menemukan pemandangan unik pohon berbentuk huruf A, konon ini adalah pintu masuk ke dunia lain.
Pos 5 ini adalah tempat biasa pendaki untuk camping karena memiliki lahan luas dan sumber mata air. Untuk mengambil air, pendaki harus berjalan kurang lebih 10 menit dengan jalan yang cukup curam. Pendaki harus berhati-hati agar tidak jatuh ketika mengambil air.
Lebih baik pendaki mengambil air saat sedang siang atau pagi, takutnya tersesat karena jalan yang kurang terlihat saat malam hari. Ohya, alangkah lebih baik untuk mengisi botol 3-4 botol sekaligus agar tidak bolak-balik.

Pos 5 – Pos 6 (Buntu Latimojong)

Gambar Lokasih Pos 6

Menuju ke Pos 6 pendaki akan disambut dengan hutan lumut. Jalurnya cukup menanjak dengan estimasi waktu 1 jam 30 menit.
Di pos 6 pendaki akan melihat pemandangan dengan jelas karena sudah jarang ada pepohonan tinggi.

Pos 6 – Pos 7 (Kolong Buntu)

Gambar Lokasih Pos 7

Perjalananmu akan dihiasi dengan hutan lumut. Bentuknya subur dan gendut menyerupai sarang lebah dan cantik untuk dijadikan spot foto. Di kawasan ini sering kabut dengan sumber mata air yang mudah dijangkau.
Pendaki bisa camping di sini karea areanya cukup luas meskipun tak seluas pos 5. Perjalanan menuju pos 7 sekitar 2 jam.
Setelah istrahat sejenat untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak rantemario membutuhkan waktu -+ 1 Jam sampai Puncak Rante Mario 
Sebelum sampai ke puncak, pendaki harus melakukan perjalanan berat dan curam. Tapi semuanya akan terbayar setelah sampai ke puncak dan melewati 3 bukit yang saya beri bukit PHP 
Puncak  “Rante Mario 3478 MDPL”.
memiliki Trianggulasi dengan ketinggian hampir 2 Meter dan memiliki tulisan terbuat dari batu marmer. 
Puncak  “Rante Mario 3478 MDPL”.

terimakasih telah berkunjung semoga mendapatkan informasih terbaru seputar pendakian pegunungan latimojong puncak rantemario

jika memiliki pertanyaan silahkan tinggalkan di kolom komentar atau kunjungui kontak yang telah kami sediakan di bawah ini :

Terima Jaza Leader Harga Sesuai Kesepakatan..