Minggu, 13 November 2016

Belajar tips bertahan hidup di hutan rimba

Tips Tindakan Bertahan Hidup Di Hutan Rimba

Beberapa sahabat pendaki terkadang mengalami cobaan dalam perjalanan akan lupa bagaimana cara untuk bertindak yang tepat agar  bisa selamat sampai tujuan, dan ini ada beberapa tips tindakan bertahan hidup di hutan rimba (hutan luas).





  1. Anda bisa menggunakan lumut sebagai perban. Lumut mudah ditemukan dan akan membantu Anda agar tidak kehilangan darah. Lumut bisa ditemukan di tepi sungai.
  2. Untuk luka serius, robek lengan baju dan gunakan sebagai perban jika perlu. Ingat untuk hanya mengikatnya di sekitar luka sehingga cukup longgar untuk memasukkan satu atau dua jari di antara perban dan tubuh.
  3. Anda bisa bertahan hidup beberapa minggu tanpa makanan, tetapi hanya beberapa hari tanpa air. Dalam kondisi cuaca yang buruk, mungkin hanya beberapa jam tanpa tempat berlindung. Ingat prioritas Anda.
  4. Pisau bertahan hidup utama harus non-lipat dengan pegangan yang kokoh dan padat; pisau lipat hanya digunakan sebagai cadangan, namun lebih baik daripada tidak punya apa-apa.
  5. Jika tidak ada pemantik atau korek api, cukup nyalakan api dengan tangan. Jika tersedia cukup rabuk (jenis material kecil, seperti rumput kering, bulu-bulu atau serutan kulit kayu yang bisa terbakar dengan mudah) Anda biasanya bisa menggunakan energi matahari untuk menyalakan api dengan kaca pembesar, lensa kacamata, sepotong kaca yang pecah, penutup jam tangan, kompas, atau objek-objek lain yang meningkatkan cahaya dengan jelas. Sangat susah menyalakan api dengan gesekan; Anda sebaiknya membawa beberapa alat untuk menyalakan api.
  6. Lengan jaket tahan air bisa digunakan untuk menampung air dengan mengikat salah satu ujungnya.
  7. Jika Anda tidak bisa tetap tinggal di tempat hingga orang lain menemukan Anda, jangan berjalan ke arah sembarangan, meskipun Anda yakin akan pergi ke arah tersebut. Anda lebih baik mendaki atau menuruni. Mendaki ke atas akan memberikan kesempatan yang bagus untuk menemukan titik yang menguntungkan dan bisa membantu Anda mengenali sekitar. Jika Anda menuruni bukit, Anda mungkin akan menemukan air yang bisa diikuti sampai ke hilir; kemungkinan Anda akan terbawa ke tempat peradaban. Namun jangan ikuti hilir sungai di malam hari atau saat berkabut, karena bisa saja berujung tebing. Jangan pernah menuruni jurang curam. Walaupun tidak ada risiko banjir, tembok jurang bisa menjadi sangat curam sampai satu-satunya jalan keluar adalah melewatinya. Lebih parah lagi, jika ada aliran air di jurang yang dapat berubah menjadi sungai dan memaksa Anda untuk berbalik arah.
  8. Jika cuaca dingin dan Anda nyaris hipotermia, pastikan jangan sampai ketiduran. Tidur bisa menyebabkan kematian.
  9. Salah satu alat bertahan hidup yang paling penting adalah sesuatu yang kebanyakan orang tidak pernah pertimbangkan: cangkir kaleng. Tanpa cangkir kaleng Anda akan sulit untuk memasak banyak makanan.
  10. Di malam hari, risiko membeku sampai mati lebih besar terjadi. Tetaplah kering. Gunakan selimut. Jangan sampai tubuh terkena tanah. Buat sebuah "tempat tidur" dari tumpukan batang-batang, dedaunan, ranting-ranting, apa pun yang ada disana, dan tutupi diri Anda dengan benda yang sama. Agar tetap hangat di malam hari, Anda bisa memanaskan batu-batu di api, menguburnya, lalu tidur di atasnya, namun proses ini merepotkan; lebih mudah untuk meletakkan diri Anda di antara api dan benda reflektif yang besar seperti kayu tumbang, sebuah batu, atau selimut darurat.
  11. Hujan, salju, atau embun bisa menjadi sumber air bersih yang bagus. Anda bisa menggunakan apa pun, mulai dari cawan sampai kain kedap air atau daun besar untuk mengumpulkan curah hujan.
  12. Jika Anda benar-benar tidak tahu di mana Anda berada dan bagaimana cara kembali ke area yang Anda kenal, jangan katakan "Kurasa lewat sini". Semakin banyak Anda bergerak setelah Anda sadar telah tersesat, semakin kecil kesempatan Anda untuk menemukan jalan kembali.
  13. Ikat pinggang juga bisa digunakan untuk menahan perban di tempat (namun jangan terlalu kencang!), sebagai perlengkapan tali, atau sebagai jerat.
  14. Jangan sia-siakan air.
  15. Percayai insting Anda.
  16. Jangan lupa bahwa luka kecil yang tidak diurus pun bisa menyebabkan infeksi dan penyakit, bahkan mungkin kematian.
  17. Jika Anda berencana memperpanjang perjalanan ke medan yang sulit atau asing, Anda sebaiknya mempunyai rencana cadangan. Peta/panduan jejak yang detail, makanan dan minuman ekstra, dan alat sinyal seperti cermin, suar (flare), atau bahkan (tergantung panjang dan lokasi perjalanan) suar satelit (PLB) bisa menyelamatkan nyawa Anda.
  18. Jangan panik! Cobalah untuk tenang secepat mungkin supaya Anda tidak terlalu ketakutan.
  19. Ikat pakaian yang terang (jaket, ikat kepala, dan bahkan pakaian dalam) ke atas pohon untuk menarik perhatian.
  20. Pertimbangkan membawa galah atau tongkat saat berjalan. Jika tidak tersedia, tongkat seukuran galah juga bisa. Tanda kecil yang dibuatnya di tanah dapat membantu Anda menelusuri kembali jejak Anda lebih baik daripada Hansel dan Gretel.
  21. Anda lebih aman jika tidak pergi ke hutan belantara sendirian.
  22.  Jangan pernah pergi ke hutan tanpa kompas. Catatlah arah masuk ke hutan dari garis lurus atau jejak, misalnya. Jika Anda tersesat, pergi saja ke arah yang berlawanan dari arah Anda masuk. Jika tidak ada kompas, gunakan atau pelajari arah-arah penting pada bintang, dan posisi matahari dan bulan.
  23. Jangan memberi makan hewan liar karena bisa mematikan. Bahkan tidak pada kelinci kecil karena bisa menarik hewan lain ke tempat Anda.
  24. Senjata api bisa selalu menjadi alat yang penting dalam hutan. Senapan 0,22 atau pistol bisa berfungsi sebagai sarana untuk mendapatkan makanan, perlindungan diri dari manusia atau hewan dan sebuah alat sinyal.
  25. Singkatan penting untuk diingat adalah "STOP" yang artinya sit down (duduk), think (berpikir), observe (amati), dan plan (rencanakan).
  26. Jika ingin memancing, buat sebuah tongkat pancing dari batang sepanjang 2 meter dan tebal 2,5-7,5 cm (bawalah kait pancing sendiri). Kupas kulit batangnya dengan pisau, potong takik sekitar 5-7,5 cm dari atas tongkat. Ikat salah satu ujung tali di bagian takik, lalu ikat kailnya di ujung tali lainnya. Anda juga bisa memberi umpan pada kail dengan sepotong daging kecil, serangga, atau apa pun sebagai umpan.
  27. Anda lebih baik memberikan detail pada setidaknya dua orang yang Anda kenal dan percayai tentang ke mana Anda akan pergi, siapa yang akan pergi bersama Anda, perlengkapan apa yang Anda punya, dan kapan Anda akan kembali. Dengan begini mereka bisa memberitahukan kepada pihak yang berwenang jika Anda tidak kembali sesuai jadwal.
  28. Benda lain untuk bertahan hidup yang dianggap sepele tapi penting adalah dua kantong sampah ringan yang besar. Kantong ini bisa dilipat menjadi kecil tapi bisa digunakan untuk banyak tujuan.Isi salah satunya dengan air dan bawanya ke lokasi Anda. Potong (lubang terkecil sebisa mungkin) di salah satu sudut untuk kepala Anda dan pakai sisanya ke seluruh tubuh (dan ransel jika perlu). Lengan bisa tetap berada di bawah, dan mungkin malah harus jika cuaca hujan/dingin sehingga suhu tubuh menurun dan baju akan cepat basah. Tempatkan satu kantong di dalam kantong yang lain, dan penuhi ruang di antaranya dengan dedaunan, rumput, daun pinus untuk membuat sebuah kantong tidur sementara jika benar-benar perlu. Kantong sampah terbaik adalah kantong sampah oranye (yang juga bisa digunakan untuk sinyal).
  29. Umumnya, persiapkan diri Anda untuk situasi bertahan hidup sehingga Anda akan siap jika terjadi sesuatu.
  30.  Pastikan Anda dapat membela diri jika diperlukan.
  31.  Bawa ponsel Anda dalam kantong plastik agar tidak basah.
Terimakasih Atas Kunjungannya Semoga Bermanfaat








Cara bertahan hidup di hutan rimba

Cara Bertahan Hidup Di Hutan Rimba

Pernakah kamu rasakan berada di hutan dengan dalam keadan kebingungan jalur hilang saat melakukan pendakian sehingga bingun disaat teman sebagian hingga komplikasih sesama tim, sehingga memawakan waktu cukup lama dan mental untuk hidup menurut, demikian ini masukan cara bertahan hidup di hutan rimba. tapi Sebaiknya Harus Tau sedikit tentang medan tujuan dan penguasaan sekitar . ketahui keadaan terlebih dahulu sebelum melangkah dan setidaknya mengetahui sedikit tentang navigasi.

Tahap Pertama :

1
Teliti terlebih dahulu. Jangan langsung berjalan masuk ke hutan belantara; kenali dan pahami sekeliling Anda terlebih dahulu. Pelajari peta area ke mana Anda akan pergi, dan pastikan Anda membawanya. Ini akan meningkatkan peluang agar tidak jauh tersesat. Pelajari mengenai flora dan fauna di area yang Anda jelajahi. Pengetahuan tentang berbagai tanaman dan hewan setempat bisa menyelamatkan nyawa Anda.
Salah satu buku yang paling akurat mengenai hal ini adalah "Bushcraft - Outdoor Skills and Wilderness Survival" oleh Mors Kochanski.
2
Teliti terlebih dahulu. Jangan langsung berjalan masuk ke hutan belantara; kenali dan pahami sekeliling Anda terlebih dahulu. Pelajari peta area ke mana Anda akan pergi, dan pastikan Anda membawanya. Ini akan meningkatkan peluang agar tidak jauh tersesat. Pelajari mengenai flora dan fauna di area yang Anda jelajahi. Pengetahuan tentang berbagai tanaman dan hewan setempat bisa menyelamatkan nyawa Anda.
Salah satu buku yang paling akurat mengenai hal ini adalah "Bushcraft - Outdoor Skills and Wilderness Survival" oleh Mors Kochanski.
3
Bawa perlengkapan bertahan hidup. Beberapa peralatan bertahan hidup dasar seperti pisau, fire steel (mancis logam), korek api (dimasukkan dalam tabung kedap air), tali (paracord 550 adalah jenis yang terbaik), peluit, selimut darurat (space blanket), cermin sinyal, tablet pemurni air, dan kompas dapat sangat memengaruhi peluang hidup dan mati. Bahkan jika Anda hanya pergi sehari, pastikan Anda membawa benda-benda ini.
Memiliki semua perlengkapan ini tidak berguna jika Anda tidak bisa menggunakannya dengan baik. Pastikan untuk latihan berkali-kali di lingkungan yang aman sebelum menjelajahi hutan belantara.
Jangan lupa untuk membawa pertolongan pertama. Anda harus membawa perban, antiseptik, dan pinset untuk mencabut serpihan yang bisa menyebabkan infeksi.
Jika Anda butuh pengobatan atau injeksi, bawalah, walaupun Anda tidak berencana pergi cukup lama untuk membutuhkannya.
Sebuah kompas dapat menyelamatkan hidup Anda. Inilah alat paling berguna di hutan belantara.
Sebelum pergi, pelajari cara menggunakan kompas. Jika Anda memiliki peta dan bisa menemukan beberapa lansekap yang menonjol, Anda bisa menggunakan kompas untuk melacak posisi dan, dari sana mencari tahu ke mana Anda harus pergi.
Ketika memilih selimut darurat (lembaran tipis Mylar yang sangat reflektif dan ringan), belilah model yang lebih besar dan lebih tahan lama. Selimut darurat bisa digunakan untuk menghalangi angin dan air, diselimuti ke tubuh untuk mencegah/melawan hipotermia, atau bahkan ditempatkan di belakang Anda untuk memantulkan panas api ke punggung. Selimut tidak akan berguna jika ukurannya terlalu kecil atau robek saat dilepaskan dari badan.
4
Bawa alat komunikasi. Ponsel dengan baterai cadangan atau radio CB portabel bisa jadi sarana penyelamatan terbaik dan tercepat jika Anda tersesat atau terluka. Sinyalnya mungkin hanya bisa didapat di bukit atau pohon, tetapi kondisi seperti ini masih lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Pendaki yang serius dapat membeli mercusuar penunjuk pribadi seperti SPOT Messenger untuk perjalanan ke tempat yang sangat terpencil.
SPOT Messenger adalah sebuah alat satelit komunikasi yang memungkinkan Anda untuk menghubungi layanan darurat, menjangkau kontak pribadi untuk meminta bantuan selama tidak darurat, atau bahkan untuk memeriksa teman-teman dan keluarga sembari Anda melakukan perjalanan agar mereka tahu Anda baik-baik saja. Anda harus berlangganan untuk layanan ini dan harganya tidak murah.


Tahap Kedua :
1
Jangan panik jika Anda tersesat. Panik lebih berbahaya daripada semuanya karena akan mengganggu satu-satunya alat terbaik bertahan hidup yang serbaguna dan paling bermanfaat, yaitu pikiran Anda. Di momen Anda menyadari bahwa Anda tersesat, berhentilah sebelum melakukan hal lain. Tarik napas dalam dan tetap tenang. Sebelum Anda bertindak, ikuti prinsip STOP:
S = sit down (duduk)
T = think (berpikir)
O = observe your surroundings (amati sekeliling)
P = prepare for survival by gathering materials (bersiap untuk bertahan hidup dengan mengumpulkan bahan-bahan)

2
Kenali sekeliling. Di mana pun Anda berada akan menjadi "titik nol". Temukan cara untuk menandainya menggunakan kain baju cadangan, tumpukan batu, secarik kertas, atau apa pun yang bisa kelihatan dengan mudah dari jauh. Pelajari arah dasar, yaitu matahari yang terbit di timur dan tenggelam di barat. Gunakan ini untuk mengetahui arah pada kompas (searah jarum jam mulai dari atas 12:00) Utara, Timur, Selatan, Barat.
Contohnya, jika hari sudah senja dan matahari berada di sebelah kanan, Anda pasti menghadap ke selatan.
Mempelajari cara menemukan Bintang Utara saat malam hari di rumah sebelumnya merupakan pengetahuan yang sangat bermanfaat.


3
Tetaplah di satu tempat. Ini tidak hanya meningkatkan kesempatan Anda untuk ditemukan, tetapi juga mengurangi energi yang dikeluarkan tubuh dan jumlah air dan makanan yang akan Anda butuhkan. Duduklah dan tetap diam. Orang lain kemungkinan akan mencari Anda, apalagi jika Anda memberitahukan tentang rencana kepergian Anda. Jika Anda pergi dengan seseorang, jangan sampai terpisah. Kekuatan lebih banyak orang akan membantu Anda bertahan hidup.
Cari tempat berteduh terdekat jika hari panas. Ini akan mengurangi risiko dehidrasi dan terbakar sinar matahari. Jangan tergoda untuk melepaskan baju karena hanya akan meningkatkan risiko ini.

4
Nyalakan api. Nyalakan api dengan bara yang cukup agar tetap panas selama beberapa jam, dan pastikan Anda punya banyak kayu kering ekstra. Mulai nyalakan api sebelum Anda merasa memerlukannya dan meski cuaca hangat; api lebih mudah dinyalakan dalam kondisi mudah daripada panik ketika matahari terbenam – ada api di dekat Anda akan memberikan rasa tenang dan aman sambil mengenali situasi dan kondisi.
Prinsip dasarnya adalah mengumpulkan kayu sampai Anda rasa cukup untuk bertahan semalaman, lalu kumpulkan lagi tiga tumpukan seukuran sama setelah Anda rasa cukup untuk melalui satu malam.
Anda harusnya mudah mendapatkan banyak kayu kering di dalam hutan. Anda juga bisa menggunakan kulit kayu atau kotoran kering. Jika api cukup panas, Anda bisa membakar kayu hijau, semak-semak, atau dahan kayu untuk membuat api sinyal yang menghasilkan banyak asap.
Kayu terbaik untuk mempertahankan api adalah kayu mati yang ditarik dari pohon. Apa pun jenis kayu yang ada, pasti akan ada kayu kering tersedia.
Ingatlah bahwa api kecil lebih mudah untuk dijaga daripada api besar karena membutuhkan lebih sedikit bahan bakar. Setelah Anda punya kayu bakar yang cukup, terus pertahankan agar nyala api tetap bisa dikendalikan sehingga Anda tidak menghabiskan terlalu banyak waktu mencari bahan bakar.
Jangan nyalakan api di area yang tidak aman untuk melakukannya. Api harus berada jauh dari pohon dan semak yang bisa terbakar dan lebih baik di lahan terbuka. Hati-hati dengan api. Meskipun Anda harus mempertahankan api, namun jangan lakukan berlebihan. Pertimbangkan cuaca dan faktor-faktor lain, dan ingat, bertahan hidup dari hutan yang terbakar jauh lebih sulit daripada hanya sekadar tersesat

5
Beri sinyal lokasi Anda. Buatlah suara dengan bersiul, berteriak, bernyanyi, atau memukul batu dengan batu. Jika bisa, tandai lokasi Anda yang bisa terlihat dari jauh. Jika Anda berada di padang rumput gunung, buat tiga tumpuk daun gelap atau batang kayu dalam bentuk segitiga. Di area berpasir, buatlah segitiga besar di atas pasir. Tiga jenis apa pun dalam hutan belantara adalah sinyal tanda bahaya yang umum.
Anda bisa menggunakan api untuk mengirim sinyal tanda bahaya. Sinyal tanda bahaya secara universal dibuat dengan tiga api dalam satu garis lurus, atau tiga api yang membentuk sebuah segitiga.
Anda juga bisa meniup peluit tiga kali, menembak senapan di udara tiga kali, atau pantulan cermin yang menangkap cahaya tiga kali.

6
Jelajahi sekitar. Walau Anda tidak seharusnya bergerak terlalu banyak, Anda harus segera menjelajahi sekeliling untuk menemukan sesuatu yang berguna. Anda bisa menemukan benda-benda yang orang lain tinggalkan sebelumnya, entah itu kaleng makanan atau pemantik kecil yang bisa sangat berguna. Pastikan Anda bisa selalu menemukan jalan kembali ke "titik nol" ketika mencari air, tempat berlindung, atau jalan pulang.

7
Temukan sumber air yang bagus. Dalam situasi bertahan hidup, Anda bisa bertahan hidup tiga hari tanpa air, tetapi ketika hari kedua berakhir tubuh Anda akan berada dalam keadaan sulit; temukan air sebelum ini terjadi. Sumber air terbagus adalah mata air, tetapi kemungkinan menemukannya juga sangat tipis. Anda juga harus mencari burung-burung terdekat karena burung biasanya suka terbang di sekitar air segar. Minum sisa air Anda sedikit demi sedikit agar tidak langsung habis saat diminum.
Sungai yang mengalir adalah pilihan terbaik; pergerakan air mengurangi endapan. Meminum air dari sungai dapat menyebabkan beberapa penyakit, namun ketika berada dalam situasi hidup dan mati, risiko penyakit adalah pertimbangan kedua dan apa pun yang menjangkiti Anda bisa diobati saat Anda kembali dengan selamat.
Jika ada embun dan Anda sangat haus, Anda bisa mengumpulkannya dengan baju dan kemudian mengisap kelembapannya dari kain.
Anda juga dapat menemukan air di celah-celah batu.

8
Murnihkan air minum. Cara kasar memurnikan air adalah dengan mengambil panci dan memanaskan air. Agar efektif membutuh bakteri, dididihkan air setidaknya tiga menit. [1] Anda juga bisa menaruh air (jernih) dalam botol plastik yang jernih dan jemur di bawah matahari selama enam jam untuk membunuh sebagian besar organisme di dalamnya.[2]
Namun, jika air penuh dengan endapan hingga sinar matahari tidak bisa menembusnya, cara ini tidak akan berhasil. Jika ada, tambahkan garam ke dalam air untuk meluruhkan endapan dalam air ke dasar.

9

Temukan atau buat tempat perlindungan. Tanpa tempat perlindungan yang memadai, Anda rentan terhadap banyak hal dan berisiko terkena hipotermia atau pitam panas (heatstroke), tergantung cuacanya. Jika Anda tidak berpakaian dengan benar sesuai dengan kondisi cuaca, jauh lebih penting untuk menemukan tempat berlindung. Dan untungnya, hutan penuh dengan alat dan sumber yang bisa digunakan sebagai tempat perlindungan dan api (untuk kehangatan, keamanan, dan tujuan mengirim sinyal). Beberapa hal ini bisa Anda gunakan:
Cari pohon yang bersandar atau tumbang. Anda bisa membangun tempat berlindung membentuk 'A' dengan menumpuk dahan-dahan di kedua sisi pohon tumbang, lalu letakkan semak-semak, daun palem, dedaunan, atau tanaman lainnya di atas dahan.
Gunakan semak-semak atau batang hijau (dahan besar) dari pohon-pohon untuk menolak air, menghalangi angin, menjauhkan salju, atau menciptakan naungan. Tutup semua sisinya sebisa mungkin.
Gua adalah tempat yang bagus, tetapi pastikan tidak dihuni oleh beruang, kucing besar, ular, atau hewan buas lainnya; semua hewan ini juga tahu gua adalah empat yang bagus, dan mereka telah mencari tempat berlindung yang bagus lebih lama dari Anda.
Jika ada salju, buatlah gua salju. Salju adalah isolator yang bagus dan akan menjaga Anda sangat nyaman.
Pastikan tempat berlindung Anda tidak terlalu tersembunyi dan Anda tidak menghabiskan sepanjang waktu di dalamnya sehingga tersembunyi dari mereka yang berusaha menemukan Anda.
Jangan habiskan terlalu banyak energi untuk membangun tempat berlindung yang sempurna. Anda akan kelelahan.

10
Temukan makanan yang aman. Untuk diketahui bahwa kebanyakan orang dewasa yang sehat bisa bertahan hidup sampai tiga minggu tanpa makanan kecuali dalam kondisi dingin.[3] Lebih baik lapar dan sehat daripada sakit. Pastikan Anda tahu makanan itu aman sebelum memakannya. Hanya ada dua hal yang mengurangi kemampuan Anda bertahan hidup, yaitu tersesat dan sakit parah. Kelaparan bukanlah masalah besar.
Jangan takut untuk memakan serangga. Belalang mungkin terlihat menjijikan, tetapi mengandung nutrisi yang berguna. Semua serangga harus dimasak karena mungkin menyimpan parasit yang bisa membunuh Anda. Jangan makan ulat bulu, serangga berwarna terang, atau serangga yang bisa menggigit atau menyengat Anda. Buang bagian kaki, kepala, dan sayap serangga sebelum memakannya.
Jika Anda berada dekat dengan air, ikan adalah pilihan yang bagus. Ikan-ikan kecil bisa dimakan seluruhnya.
Hindari memakan jamur atau buah beri, betapapun laparnya Anda. Lebih baik kelaparan daripada memakan sesuatu yang beracun. Banyak beri di hutan terutama beri putih yang beracun.







Jumat, 11 November 2016

Belajar kompas atau arah mata angin

KOMPAS

Merupakan penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara magnetis bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi darat adalah kompas bidik dan kompas orienteering. Kompas adalah alat penunjuk arah, dan karena sifat magnetnya, jarumnya akan selalu menunjuk arah utara-selatan (meskipun utara yang dimaksud disini bukan utara yang sebenarnya, tapi utara magnetis). Secara fisik, kompas terdiri dari : - Badan, tempat komponen lainnya berada. - Jarum, selalu menunjuk arah utara selatan, dengan catatan tidak dekat dengan megnet lain/tidak dipengaruhi medan magnet, dan pergerakan jarum tidak terganggu/peta dalam posisi horizontal. - Skala penunjuk, merupakan pembagian derajat sistem mata angin.
Jenis kompas yang biasa digunakan dalam navigasi darat ada dua macam yakni kompas bidik (misal kompas prisma) dan kompas orienteering (misal kompas silva, suunto dll). Untuk membidik suatu titik, kompas bidik jika digunakan secara benar lebih akurat dari kompas silva. Namun untuk pergerakan dan kemudahan ploting peta, kompas orienteering lebih handal dan efisien. Dalam memilih kompas, harus berdasarkan penggunaannya. Namun secara umum, kompas yang baik adalah kompas yang jarumnya dapat menunjukkan arah utara secara konsisten dan tidak bergoyang-goyang dalam waktu lama. Bahan dari badan kompas pun perlu diperhatikan harus dari bahan yang kuat/tahan banting mengingat kompas merupakan salah satu unsur vital dalam navigasi darat Ada banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam kegiatan di alam, tentunya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Macam kompas yang digunakan antara lain : Kompas Prisma, Kompas Lensa dan Kompas Silva (Kompas Orientasi). Namun pada dasarnya fungsi kompas adalah sama, yaitu 1. Mengetahui arah 2. Membidik sasaran Kompas yang digunakan untuk navigasi :
1.  Kompas Lensa Kompas Lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcav untuk mempermudah dalam pembacaannya. Bahan lensa ini dapat dari logam maupun dari fiber. Kelebihan dari lensa ini adalah: - Keringanannya sehingga mudah untuk dibawa dan digunakan, selain harganya yang cukup murah. - Memiliki pengait untuk memudahkan dalam mendatarkan kompas. Kekurangannya adalah: - Piringan kompas mudah sekali bergerak sehingga mempersulit kita dalam penghitungan besar sudut kompas. - Skala pada kompas tiap strip rnewakili dua skala, validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang, terutama untuk pengukuran sudut kompas dengan angka ganjil, pengukurannya berdasarkan perkiraan saja.
2.  Kompas Silva 

  Kompas ini sering disebut juga Kompas Orientasi, ini disebabkan oleh kemudahan penggunaan kompas ini untuk orientasi medan. Kompas ini memiliki tanda panah penyesuai yang terdapat di dasar piringan kompas, dilengkapi pula dengan cermin. Selain itu disekitar piringan kompas terdapat konektor dan penggaris. Kelebihannya adalah : - Memiliki cermin untuk memudahkan dalam pembacaan dan pembidikan - Dilengkapi dengan penggaris (dalam cm dan inchi). - Untuk jenis tertentu memiliki kaca pembesar dan konektor untuk peta berskala I : 50.000 dan I : 25.000. - Untuk jenis tertentu dilengkapi dengan lensa pembidik. - Dapat digunakan untuk mengukur besar sudut peta (pengganti busur derajat). Kekurangannya adalah: - Untuk membuat kompas terdebut datar kita harus menggunakan alat bantu yang datar. - Bila membidik besar sudut kornpas tidak dapat langsung diketahui.
3.  Kompas Prisma



Kompas ini memiliki prisma pada bagian dekat pengait. Kompas ini terbuat dari bahan logam, dengan jarum kompas mengandung zat phosphoric yang akan memudahkan pembacaan sudut bila pada atempat gelap. Kelebihannya adalah: - Besar sudut bidikan bisa langsung di baca melalui prisma.Dapat langsung diketahui azimuth dan back azimuthnya. - Mudah digunakan, mudah didatarkan. Kekurangannya adalah : Terbuat dari logam sehingga berat.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Kompas :

            I.     Set semua kompas yang akan dipakai (seragamkan dengan kompas yang standar). Untuk checking yang paling mudah yaitu kita pergi ke titik Triangulasi, dengan catatan daerah tersebut telah kita ketahui SPM-nya (misal 0° 00' 00"). Plot salah satu tanda medan yang terlihat jelas dari Triangulasi dan juga terdapat di peta, catat besar sudut petanya, misal 50'. ** Untuk kompas standar, besar sudut kompas bila kita membidik tanda medan tersebut dan' titik Tnangulasi juga harus sebesar 50'. (Catatan : Cara kita membidik dan plotting sudah benar).
         II.     Perhatikan angka-angka pembagian derajat yang terdapat pada piringan kompas (untuk keseragaman sebaiknya menggunakan kompas dengan pembagian derajat sampai 360°). Bila kita menggunakan kompas dengan pembagian derajat 6400, maka di lapangan kita harus menghitung lagi. Cttn: saat ini sudah banyak digunakan GPS [global positioning system] dengan tehnologi satelite untuk mengantikan beberapa fungsi kompas.
a)  Teknik passing kompas Teknik ini sering digunakan dalam rnelakukan sebuah operasi SAR. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada medan yang landai dan luas, digunakan pula untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal sungai atau jurang. Cara melakukan passing kompas :
·         Tentukan titik (lokasi) yang menjdi tujuan kita, pada peta. - Hitung sudut peta dengan kompas dari titik awal kita menuju titik tujuan dan tentukan pula back-azimuthnya.
·         Perintahkan satu atau dua orang rekan kita untuk menuju arah bidikan kompas sebatas pandangan mata.
·         Kemudian anda bergerak ke depan rekan anda dan melakukan hal yang sama dengan point ketiga.
·         Posisi jarum kompas harus selalu berimpit dengan N dan S (Utara dan Selatan). Teknik ini sering digunakan untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal jurang, sungai, dil. Yang utama adalah menentukan arah bidikan dan mengirimkan rekan sebagai pionir pencari jalan, dengan catatan tidak terlepas dari jangkauan rnata dan segera menempati arah bidikan kompas.
b)  b. Kalibrasi kompas Kalibrasi kompas merupakan standarisasi antara satu kompas dengan kompas lain yang sudah dikalibrasi atau lebih akurat. Contoh, kita akan mengkalibrasi dua buah kompas, yaitu A dan B, kemudian kita akan menggunakan kompas C sebagai kompas standar. Untuk sasaran bidikan kita gunakan Bukit X.
·         - Langkah I : bidikkan kompas C ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya (misal 45°)
·         - Langkah ll : Bidikkan kompas A dan B ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya, misal A = 47° dan B = 42° Maka kalibrasi kompas A adalah : 47° - 45° = 20 (selisih), jadi untuk hash bidikan kompas A di medan harus dikurangi 2°, karena hasil bidikannya kelebihan 2° dari kompas standar (kompas C). Sedangkan kalibrasi kompas B adalah : 45° - 42°_ 30 (selisih), jadi untuk hasil bidikan kompas B di medan harus dikurangi 3°, karena hasil bidikannya kelebihan 3~' dari kompas standar (kompas C).

Catatan : Untuk menghidari terjadinya penyimpangan sudut kompas pada ikhtilafnya maka harus dihindarkan dari : 1. Senjata berat, sejauh 60 meter 2. Senjata ringan, sejauh 40 meter 3. Pagar kawat, sejauh 10 meter 4. Parang, pisau dan logam kecil lainya, sejauh 3 meter atau lebih.











Kamis, 10 November 2016

LANGKAH-LANGKAH DAN PROSEDUR PENDAKIAN

LANGKAH-LANGKAH DAN PROSEDUR PENDAKIAN



Umumnya langkah-langkah yang biasa dilakukan oleh kelompok-kelompok pencinta alam dalam suatu kegiatan pendakian gunung meliputi tiga langkah, yaitu :

1. Persiapan
Yang dimaksud persiapan pendakian gunung adalah :
• Menentukan pengurus panitia pendakian, yang akan bekerja mengurus : Perijinan pendakian, perhitungan anggaran biaya, penentuan jadwal pendakian, persiapan perlengkapan/transportasi dan segala macam urusan lainnya yang berkaitan dengan pendakian.
• Persiapan fisik dan mental anggota pendaki, ini biasanya dilakukan dengan berolahraga secara rutin untuk mengoptimalkan kondisi fisik serta memeksimalkan ketahanan nafas. Persiapan mental dapat dilakukan dengan mencari/mempelajari kemungkinan-kemungkinan yang tak terduga timbul dalam pendakian beserta cara-cara pencegahan/pemecahannya.

2. Pelaksanaan
Bila ingin mendaki gunung yang belum pernah didaki sebelumnya disarankan membawa guide/penunjuk jalan atau paling tidak seseorang yang telah pernah mendaki gunung tersebut, atau bisa juga dilakukan dengan pengetahuan membaca jalur pendakian. Untuk memudahkan koordinasi, semua peserta pendakian dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
- Kelompok pelopor
- Kelompok inti
- Kelompok penyapu
Masing-masing kelompok, ditunjuk penanggungjawabnya oleh komandan lapangan (penanggungjawab koordinasi).Daftarkan kelompok anda pada buku pendakian yang tersedia di setiap base camp pendakian, biasanya menghubungi anggota SAR atau juru kunci gunung tersebut.Didalam perjalanan posisi kelompok diusahakan tetap yaitu : Pelopor di depan (disertai guide), kelompok initi di tengah, dan team penyapu di belakang. Jangan sesekali merasa segan untuk menegur peserta yang melanggar peraturan ini.Demikian juga saat penurunan, posisi semula diusahakan tetap. Setelah tiba di puncak dan di base camp jangan lupa mengecek jumlah peserta, siapa tahu ada yang tertinggal.

3. Evaluasi
Biasakanlah melakukan evaluasi dari setiap kegiatan yang anda lakukan, karena dengan evaluasi kita akan tahu kekurangan dan kelemahan yang kita lakukan. Ini menuju perbaikan dan kebaikan (vivat et floreat)