Tips Tindakan Bertahan Hidup Di Hutan Rimba
Beberapa sahabat
pendaki terkadang mengalami cobaan dalam perjalanan akan lupa bagaimana cara untuk
bertindak yang tepat agar bisa selamat
sampai tujuan, dan ini ada beberapa tips tindakan bertahan hidup di hutan rimba
(hutan luas).
- Anda bisa menggunakan lumut sebagai perban. Lumut mudah ditemukan dan akan membantu Anda agar tidak kehilangan darah. Lumut bisa ditemukan di tepi sungai.
- Untuk luka serius, robek lengan baju dan gunakan sebagai perban jika perlu. Ingat untuk hanya mengikatnya di sekitar luka sehingga cukup longgar untuk memasukkan satu atau dua jari di antara perban dan tubuh.
- Anda bisa bertahan hidup beberapa minggu tanpa makanan, tetapi hanya beberapa hari tanpa air. Dalam kondisi cuaca yang buruk, mungkin hanya beberapa jam tanpa tempat berlindung. Ingat prioritas Anda.
- Pisau bertahan hidup utama harus non-lipat dengan pegangan yang kokoh dan padat; pisau lipat hanya digunakan sebagai cadangan, namun lebih baik daripada tidak punya apa-apa.
- Jika tidak ada pemantik atau korek api, cukup nyalakan api dengan tangan. Jika tersedia cukup rabuk (jenis material kecil, seperti rumput kering, bulu-bulu atau serutan kulit kayu yang bisa terbakar dengan mudah) Anda biasanya bisa menggunakan energi matahari untuk menyalakan api dengan kaca pembesar, lensa kacamata, sepotong kaca yang pecah, penutup jam tangan, kompas, atau objek-objek lain yang meningkatkan cahaya dengan jelas. Sangat susah menyalakan api dengan gesekan; Anda sebaiknya membawa beberapa alat untuk menyalakan api.
- Lengan jaket tahan air bisa digunakan untuk menampung air dengan mengikat salah satu ujungnya.
- Jika Anda tidak bisa tetap tinggal di tempat hingga orang lain menemukan Anda, jangan berjalan ke arah sembarangan, meskipun Anda yakin akan pergi ke arah tersebut. Anda lebih baik mendaki atau menuruni. Mendaki ke atas akan memberikan kesempatan yang bagus untuk menemukan titik yang menguntungkan dan bisa membantu Anda mengenali sekitar. Jika Anda menuruni bukit, Anda mungkin akan menemukan air yang bisa diikuti sampai ke hilir; kemungkinan Anda akan terbawa ke tempat peradaban. Namun jangan ikuti hilir sungai di malam hari atau saat berkabut, karena bisa saja berujung tebing. Jangan pernah menuruni jurang curam. Walaupun tidak ada risiko banjir, tembok jurang bisa menjadi sangat curam sampai satu-satunya jalan keluar adalah melewatinya. Lebih parah lagi, jika ada aliran air di jurang yang dapat berubah menjadi sungai dan memaksa Anda untuk berbalik arah.
- Jika cuaca dingin dan Anda nyaris hipotermia, pastikan jangan sampai ketiduran. Tidur bisa menyebabkan kematian.
- Salah satu alat bertahan hidup yang paling penting adalah sesuatu yang kebanyakan orang tidak pernah pertimbangkan: cangkir kaleng. Tanpa cangkir kaleng Anda akan sulit untuk memasak banyak makanan.
- Di malam hari, risiko membeku sampai mati lebih besar terjadi. Tetaplah kering. Gunakan selimut. Jangan sampai tubuh terkena tanah. Buat sebuah "tempat tidur" dari tumpukan batang-batang, dedaunan, ranting-ranting, apa pun yang ada disana, dan tutupi diri Anda dengan benda yang sama. Agar tetap hangat di malam hari, Anda bisa memanaskan batu-batu di api, menguburnya, lalu tidur di atasnya, namun proses ini merepotkan; lebih mudah untuk meletakkan diri Anda di antara api dan benda reflektif yang besar seperti kayu tumbang, sebuah batu, atau selimut darurat.
- Hujan, salju, atau embun bisa menjadi sumber air bersih yang bagus. Anda bisa menggunakan apa pun, mulai dari cawan sampai kain kedap air atau daun besar untuk mengumpulkan curah hujan.
- Jika Anda benar-benar tidak tahu di mana Anda berada dan bagaimana cara kembali ke area yang Anda kenal, jangan katakan "Kurasa lewat sini". Semakin banyak Anda bergerak setelah Anda sadar telah tersesat, semakin kecil kesempatan Anda untuk menemukan jalan kembali.
- Ikat pinggang juga bisa digunakan untuk menahan perban di tempat (namun jangan terlalu kencang!), sebagai perlengkapan tali, atau sebagai jerat.
- Jangan sia-siakan air.
- Percayai insting Anda.
- Jangan lupa bahwa luka kecil yang tidak diurus pun bisa menyebabkan infeksi dan penyakit, bahkan mungkin kematian.
- Jika Anda berencana memperpanjang perjalanan ke medan yang sulit atau asing, Anda sebaiknya mempunyai rencana cadangan. Peta/panduan jejak yang detail, makanan dan minuman ekstra, dan alat sinyal seperti cermin, suar (flare), atau bahkan (tergantung panjang dan lokasi perjalanan) suar satelit (PLB) bisa menyelamatkan nyawa Anda.
- Jangan panik! Cobalah untuk tenang secepat mungkin supaya Anda tidak terlalu ketakutan.
- Ikat pakaian yang terang (jaket, ikat kepala, dan bahkan pakaian dalam) ke atas pohon untuk menarik perhatian.
- Pertimbangkan membawa galah atau tongkat saat berjalan. Jika tidak tersedia, tongkat seukuran galah juga bisa. Tanda kecil yang dibuatnya di tanah dapat membantu Anda menelusuri kembali jejak Anda lebih baik daripada Hansel dan Gretel.
- Anda lebih aman jika tidak pergi ke hutan belantara sendirian.
- Jangan pernah pergi ke hutan tanpa kompas. Catatlah arah masuk ke hutan dari garis lurus atau jejak, misalnya. Jika Anda tersesat, pergi saja ke arah yang berlawanan dari arah Anda masuk. Jika tidak ada kompas, gunakan atau pelajari arah-arah penting pada bintang, dan posisi matahari dan bulan.
- Jangan memberi makan hewan liar karena bisa mematikan. Bahkan tidak pada kelinci kecil karena bisa menarik hewan lain ke tempat Anda.
- Senjata api bisa selalu menjadi alat yang penting dalam hutan. Senapan 0,22 atau pistol bisa berfungsi sebagai sarana untuk mendapatkan makanan, perlindungan diri dari manusia atau hewan dan sebuah alat sinyal.
- Singkatan penting untuk diingat adalah "STOP" yang artinya sit down (duduk), think (berpikir), observe (amati), dan plan (rencanakan).
- Jika ingin memancing, buat sebuah tongkat pancing dari batang sepanjang 2 meter dan tebal 2,5-7,5 cm (bawalah kait pancing sendiri). Kupas kulit batangnya dengan pisau, potong takik sekitar 5-7,5 cm dari atas tongkat. Ikat salah satu ujung tali di bagian takik, lalu ikat kailnya di ujung tali lainnya. Anda juga bisa memberi umpan pada kail dengan sepotong daging kecil, serangga, atau apa pun sebagai umpan.
- Anda lebih baik memberikan detail pada setidaknya dua orang yang Anda kenal dan percayai tentang ke mana Anda akan pergi, siapa yang akan pergi bersama Anda, perlengkapan apa yang Anda punya, dan kapan Anda akan kembali. Dengan begini mereka bisa memberitahukan kepada pihak yang berwenang jika Anda tidak kembali sesuai jadwal.
- Benda lain untuk bertahan hidup yang dianggap sepele tapi penting adalah dua kantong sampah ringan yang besar. Kantong ini bisa dilipat menjadi kecil tapi bisa digunakan untuk banyak tujuan.Isi salah satunya dengan air dan bawanya ke lokasi Anda. Potong (lubang terkecil sebisa mungkin) di salah satu sudut untuk kepala Anda dan pakai sisanya ke seluruh tubuh (dan ransel jika perlu). Lengan bisa tetap berada di bawah, dan mungkin malah harus jika cuaca hujan/dingin sehingga suhu tubuh menurun dan baju akan cepat basah. Tempatkan satu kantong di dalam kantong yang lain, dan penuhi ruang di antaranya dengan dedaunan, rumput, daun pinus untuk membuat sebuah kantong tidur sementara jika benar-benar perlu. Kantong sampah terbaik adalah kantong sampah oranye (yang juga bisa digunakan untuk sinyal).
- Umumnya, persiapkan diri Anda untuk situasi bertahan hidup sehingga Anda akan siap jika terjadi sesuatu.
- Pastikan Anda dapat membela diri jika diperlukan.
- Bawa ponsel Anda dalam kantong plastik agar tidak basah.