Jumat, 11 November 2016

Belajar kompas atau arah mata angin

KOMPAS

Merupakan penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara magnetis bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi darat adalah kompas bidik dan kompas orienteering. Kompas adalah alat penunjuk arah, dan karena sifat magnetnya, jarumnya akan selalu menunjuk arah utara-selatan (meskipun utara yang dimaksud disini bukan utara yang sebenarnya, tapi utara magnetis). Secara fisik, kompas terdiri dari : - Badan, tempat komponen lainnya berada. - Jarum, selalu menunjuk arah utara selatan, dengan catatan tidak dekat dengan megnet lain/tidak dipengaruhi medan magnet, dan pergerakan jarum tidak terganggu/peta dalam posisi horizontal. - Skala penunjuk, merupakan pembagian derajat sistem mata angin.
Jenis kompas yang biasa digunakan dalam navigasi darat ada dua macam yakni kompas bidik (misal kompas prisma) dan kompas orienteering (misal kompas silva, suunto dll). Untuk membidik suatu titik, kompas bidik jika digunakan secara benar lebih akurat dari kompas silva. Namun untuk pergerakan dan kemudahan ploting peta, kompas orienteering lebih handal dan efisien. Dalam memilih kompas, harus berdasarkan penggunaannya. Namun secara umum, kompas yang baik adalah kompas yang jarumnya dapat menunjukkan arah utara secara konsisten dan tidak bergoyang-goyang dalam waktu lama. Bahan dari badan kompas pun perlu diperhatikan harus dari bahan yang kuat/tahan banting mengingat kompas merupakan salah satu unsur vital dalam navigasi darat Ada banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam kegiatan di alam, tentunya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Macam kompas yang digunakan antara lain : Kompas Prisma, Kompas Lensa dan Kompas Silva (Kompas Orientasi). Namun pada dasarnya fungsi kompas adalah sama, yaitu 1. Mengetahui arah 2. Membidik sasaran Kompas yang digunakan untuk navigasi :
1.  Kompas Lensa Kompas Lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcav untuk mempermudah dalam pembacaannya. Bahan lensa ini dapat dari logam maupun dari fiber. Kelebihan dari lensa ini adalah: - Keringanannya sehingga mudah untuk dibawa dan digunakan, selain harganya yang cukup murah. - Memiliki pengait untuk memudahkan dalam mendatarkan kompas. Kekurangannya adalah: - Piringan kompas mudah sekali bergerak sehingga mempersulit kita dalam penghitungan besar sudut kompas. - Skala pada kompas tiap strip rnewakili dua skala, validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang, terutama untuk pengukuran sudut kompas dengan angka ganjil, pengukurannya berdasarkan perkiraan saja.
2.  Kompas Silva 

  Kompas ini sering disebut juga Kompas Orientasi, ini disebabkan oleh kemudahan penggunaan kompas ini untuk orientasi medan. Kompas ini memiliki tanda panah penyesuai yang terdapat di dasar piringan kompas, dilengkapi pula dengan cermin. Selain itu disekitar piringan kompas terdapat konektor dan penggaris. Kelebihannya adalah : - Memiliki cermin untuk memudahkan dalam pembacaan dan pembidikan - Dilengkapi dengan penggaris (dalam cm dan inchi). - Untuk jenis tertentu memiliki kaca pembesar dan konektor untuk peta berskala I : 50.000 dan I : 25.000. - Untuk jenis tertentu dilengkapi dengan lensa pembidik. - Dapat digunakan untuk mengukur besar sudut peta (pengganti busur derajat). Kekurangannya adalah: - Untuk membuat kompas terdebut datar kita harus menggunakan alat bantu yang datar. - Bila membidik besar sudut kornpas tidak dapat langsung diketahui.
3.  Kompas Prisma



Kompas ini memiliki prisma pada bagian dekat pengait. Kompas ini terbuat dari bahan logam, dengan jarum kompas mengandung zat phosphoric yang akan memudahkan pembacaan sudut bila pada atempat gelap. Kelebihannya adalah: - Besar sudut bidikan bisa langsung di baca melalui prisma.Dapat langsung diketahui azimuth dan back azimuthnya. - Mudah digunakan, mudah didatarkan. Kekurangannya adalah : Terbuat dari logam sehingga berat.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Kompas :

            I.     Set semua kompas yang akan dipakai (seragamkan dengan kompas yang standar). Untuk checking yang paling mudah yaitu kita pergi ke titik Triangulasi, dengan catatan daerah tersebut telah kita ketahui SPM-nya (misal 0° 00' 00"). Plot salah satu tanda medan yang terlihat jelas dari Triangulasi dan juga terdapat di peta, catat besar sudut petanya, misal 50'. ** Untuk kompas standar, besar sudut kompas bila kita membidik tanda medan tersebut dan' titik Tnangulasi juga harus sebesar 50'. (Catatan : Cara kita membidik dan plotting sudah benar).
         II.     Perhatikan angka-angka pembagian derajat yang terdapat pada piringan kompas (untuk keseragaman sebaiknya menggunakan kompas dengan pembagian derajat sampai 360°). Bila kita menggunakan kompas dengan pembagian derajat 6400, maka di lapangan kita harus menghitung lagi. Cttn: saat ini sudah banyak digunakan GPS [global positioning system] dengan tehnologi satelite untuk mengantikan beberapa fungsi kompas.
a)  Teknik passing kompas Teknik ini sering digunakan dalam rnelakukan sebuah operasi SAR. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada medan yang landai dan luas, digunakan pula untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal sungai atau jurang. Cara melakukan passing kompas :
·         Tentukan titik (lokasi) yang menjdi tujuan kita, pada peta. - Hitung sudut peta dengan kompas dari titik awal kita menuju titik tujuan dan tentukan pula back-azimuthnya.
·         Perintahkan satu atau dua orang rekan kita untuk menuju arah bidikan kompas sebatas pandangan mata.
·         Kemudian anda bergerak ke depan rekan anda dan melakukan hal yang sama dengan point ketiga.
·         Posisi jarum kompas harus selalu berimpit dengan N dan S (Utara dan Selatan). Teknik ini sering digunakan untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal jurang, sungai, dil. Yang utama adalah menentukan arah bidikan dan mengirimkan rekan sebagai pionir pencari jalan, dengan catatan tidak terlepas dari jangkauan rnata dan segera menempati arah bidikan kompas.
b)  b. Kalibrasi kompas Kalibrasi kompas merupakan standarisasi antara satu kompas dengan kompas lain yang sudah dikalibrasi atau lebih akurat. Contoh, kita akan mengkalibrasi dua buah kompas, yaitu A dan B, kemudian kita akan menggunakan kompas C sebagai kompas standar. Untuk sasaran bidikan kita gunakan Bukit X.
·         - Langkah I : bidikkan kompas C ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya (misal 45°)
·         - Langkah ll : Bidikkan kompas A dan B ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya, misal A = 47° dan B = 42° Maka kalibrasi kompas A adalah : 47° - 45° = 20 (selisih), jadi untuk hash bidikan kompas A di medan harus dikurangi 2°, karena hasil bidikannya kelebihan 2° dari kompas standar (kompas C). Sedangkan kalibrasi kompas B adalah : 45° - 42°_ 30 (selisih), jadi untuk hasil bidikan kompas B di medan harus dikurangi 3°, karena hasil bidikannya kelebihan 3~' dari kompas standar (kompas C).

Catatan : Untuk menghidari terjadinya penyimpangan sudut kompas pada ikhtilafnya maka harus dihindarkan dari : 1. Senjata berat, sejauh 60 meter 2. Senjata ringan, sejauh 40 meter 3. Pagar kawat, sejauh 10 meter 4. Parang, pisau dan logam kecil lainya, sejauh 3 meter atau lebih.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar