Rabu, 21 Desember 2016

Waterpark Maros


Maros Waterpark bisa disebut sebagai kolam renang di tengah hutan.  Maros Waterpark ada sekitar KM 48 jalan poros Maros.  Maros Waterpark terdapat banyak kolam renang yang dilengkapi dengan timba air raksasa atau aqua bucket.  Tidak hanya kolam renang saja, tersedia pula arena outbond yang dapat anda coba.  Maros Waterpark dilengkapi pula dengan cafe atau restauran untuk anda jadikan tempat bersantap bersama keluarga.  Harga tiket masuk ke kawasan ini adalah 25 ribu rupiah.
Maros Waterpark terletak tidak jauh dari Kawasan Wisata Air Terjun Bantimurung, tepatnya berada di Desa Samangki Kecamatan Simbang Kabupaten Maros.  Menempati areal seluas 3 hektar, Maros Waterpark menyatukan konsep antara waterpark dan juga sarana outbound. Maros Waterpark sangat rindang karena kita dikelilingi oleh pohon-pohon rindang karena masuk dalam areal hutan. Tak heran, jika kita bisa melihat primata liat seperti monyet dan juga kupu-kupu.

Maros Waterpark juga menyediakan Villa Suite semacam rumah sederhana tempat Anda bersantai bersama keluarga dan bisa disewa untuk Anda yang berencana menginap dan menikmati kawasan hutan di malam hari. Bentuk rumahnya didesain seperti rumah bugis dengan bentuk yang sedikit kecil. Juga terdapat resto Hottage hall. Tampaknya Maros Waterpark memang mengincar segmen kelompok atau bisnis untuk mengadakan pelatihan atau outbound sembari berekreasi di tempat mereka.



Adapun kolam renangnya terdiri kolam olimpic dan juga kolom anak dan masing-masing kolam dilengkapi dengan slider. Selain itu juga dilengkapi Gasebo untuk beristirahat. Maros Waterpark buka setiap hari mulai pukul 09.00 sampai pukul 17.00 dengan harga tiket Rp. 30.000/orang. Free entry untuk anak dibawah usia 2 tahun. Untuk menikmati waterpark + outbound + makan di resto, Anda bisa menggunakan promo mereka dengan tiket seharga Rp. 80.000/orang.

Salah satu kelebihan Maros Waterpark dibandingkan waterboom lainnya adalah suasana rindangnya. Wajar karena memang Maros Waterpark seperti dibangun di dalam areal hutan dan tetap mempertahankan hal tersebut karena pohon-pohon besarnya dimanfaatkan untuk areal outbound. Sejauh pengamatan saya, Maros Waterpark lebih seru bila Anda datang sekalian untuk menjajal arena outbound mereka, karena tampaknya sebagian besar areal Maros Waterpark memang digunakan untuk kepentingan outbound.



Wisata alam bantimurung bulusaraung


WISATA ALAM BANTIMURUNG

Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (atau disingkat TN Babul) terletak di Sulawesi Selatan, seluas ± 43.750 Ha. Secara administrasi pemerintahan,

Taman nasional ini ditunjuk menjadi kawasan konservasi atau taman nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004. Saat ini dikelola oleh Balai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, yang berkedudukan di kecamatan Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan.

Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung memiliki berbagai keunikan, yaitu: karst, goa-goa dengan stalaknit dan stalakmit yang indah, dan yang paling dikenal adalah kupu-kupu. Bantimurung oleh Alfred Russel Wallace dijuluki sebagai The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu. Taman Nasional ini merupakan salah satu tempat tujuan wisata yang menyuguhkan wisata alam berupa lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis, air terjun, dan gua yang merupakan habitat beragam spesies [termasuk [kupu-kupu]].


Taman Nasional ini memang menonjolkan kupu-kupu sebagai daya tarik utamanya. Di tempat ini sedikitnya ada 20 jenis kupu-kupu yang dilindungi pemerintah dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 7/1999. Beberapa spesies unik bahkan hanya terdapat di Sulawesi Selatan, yaitu Troides Helena Linne, Troides Hypolitus Cramer, Troides Haliphron Boisduval, Papilo Adamantius, dan Cethosia Myrana. Antara tahun 1856-1857, Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di kawasan tersebut untuk meneliti berbagai jenis kupu-kupu. Wallace menyatakan Bantimurung merupakan The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu). Menurutnya di lokasi tersebut terdapat sedikitnya 250 spesieskupu-kupu.

Lokasi wisata ini juga memeliki dua buah gua yang bisa dimanfaatkan sebagai wisata minat khusus. Kedua gua itu adalah Gua Batu dan Gua Mimpi.[2]

Selain di kawasan Bantimurung, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung memiliki berbagai macam lokasi ekowisata yang menarik. Di sana terdapat lebih dari 80 Gua alam dan Gua prasejarah yang tersebar di kawasan karst TN Bantimurung-Bulusaraung.


Kamis, 01 Desember 2016

Belajar materi initial assesment

MATERI INITIAL ASSESMENT


PERTOLONGAN PERTAMA
Pengertian : Tindakan sementara pada seorang yang mengalami kecelakaan atau sakit mendadak sebelum tim bantuan (ambulance ) tiba


PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT
TUJUAN UTAMA
1.    Mempertahankan penderita tetap hidup
2.    Membuat keadaan penderita tetap stabil
3.    Mencegah memburuknya keadaan penderita
4.    Mengurangi rasa nyeri, ketidaknyamanan dan rasa cemas
5.    Mengurangi kesesakan

5 JANGAN MENGALAMI MASALAH
1.    Jangan panic
2.    Jangan emosional
3.    Jangan tergesa-gesa
4.    Jangan mendramatisasi
5.    Jangan putus asa
PRINSIP UTAMA
1.    Cermat            : tenang dan tidak panic
2.    Cepat              : tidak tertunda dan hati-hati
3.    Tepat               : cara yang diterapkan kaidah langkah-langkah P3K, harus segera dilakukan dan bertujuan untuk menghentikan proses yang menuju kematian (primary survey)


TRIASE
-       Pemindahan penderita
-       Kebutuhan
-       Sumber daya
-       Dilapangan dan di rumah sakit
Pengelolaan penderita
- Pra Rumah Sakit
- Di Rumah Sakit

MASALAH DI TRIASE
1.    Jumlah penderita dan berat luka
2.    Jumlah penderita dan beratnya melampaui kemampuan
Langkah-langkah :
1.    Segerah menilai kondisi tempat kejadian = aman bagi penolong
2.    Segera menilai kondisi korban : sadar atau tidak dan nafas teratur atau tidak, syok atau tidak
3.    Segera minta bantuan
Kapan mencari bantuan ?
Segera mungkin, jika dua penolong,satu penolong melakukan resusitasi, yang lain mencari bantuan. Jika satu penolong, lakukan resusitasi minimal 1 menit sebelum mencari bantuan
Hati- hati patah tulang servical
-       Penurunan kesadaran
-       Luka diatas kesadaran
-       Multi trauma
-       Anggap ada patah tulang servikal -> immobilisasi
Kondisi gawat darurat : prioritas pertolongan pertama


A B C
-       A          : airway  = bebaskan jalan nafas
-       B          : breathing = beri nafas bantuan, (+ oksigen)
-       C         : circulation = pijat jantung, hentikan pendarahan, posisi shock
Harus dilakukan SEGERA di tempat kejadian
A – Airway : sadar atau tidak, ada hambatan benda asing, bunyi nafas tambahan. Bebaskan jalan nafas….!!!
B- Bearthing : Frekwensi pernafasan, pengembangan dada simetrit atau tidak,kenali tanda-tanda
C – Circulation : kenali tanda-tanda shok. 1. Impus dua jalur cairan kristaloid. 2. Control pendarahan. 3. Posisi shok (transpusi tdk perlu segera mungkin) input/ output cairan (urine 30-50cc/jam )
Posisi shok = angkat kedua tungkai agar darah dari kaki pindah ke sirkulasi sentral


Terimakasih atas kunjungannya semoga bermanfaat,mohon maaf bila ada kekurangan terimakasih...



Belajar materi SAR sear and rescue

MATERI SAR (SEARCH AND RESCUE)


PENDAHULUAN
Operasi SAR berjalan baik jika memperhatikan system operasi sar. Yaitu respon terhadap keadaan darurat,melaksanakan 5 tahap operasi (operation stage), serta didukung 5 komponan (SAR components)
EXPLORER SEARCH AND RESCUE
*Tingkat Keadaan Dalam Darurat
*Tahap Kegiatan
*Organisasi Operasi SAR
*Perencanaan Pencarian
*Mode Pencarian


*TINGKAT KEADAAN DARURAT
1.    Tingkat meragukan (uncertainty phase – Incerfa)
2.    Tingkat mengkhawatirkan (alert phase-alerfa)
3.    Tingkat memerlukan bantuan (distress phase-detresfa)
*TAHAP KEGIATAN
1.    Tahap menyadari
2.    Tahap tindakan awal
3.    Tahap perencanaan
4.    Tahap operasi
5.    Tahap akhir penugasan



*ORGANISASI OPERASI SAR
·         SC (SAR COORDINATOR), pejabat yang karena kewenangan dan tanggung jawab dapat menjamin berlangsungnya operasi SAR yang efisien dengan menggunakan seluruh potensi SAR
·         SMC (SAR Mission Coordinator), pejabat yang di tunjuk untuk melaksanakan koordinasi dan pengendalian operasi
·         OSC (On Scene Coordinator), pejabat yang ditunjuk oleh SMC untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan unsure SAR (SRU) di lapangan
·         SRU (SAR Unit) , unit-unit SAR yang mendapat tugas untuk melaksanakan kegiatan/operasi SAR di lapangan



*PERENCANAAN PENCARIAN
Hal-hal yang harus dipelajari
1.    Perencanaan perjalanan
2.    Keadaan cuaca dan medan
3.    Kemungkinan gangguan komunikasi
4.    Berita dan posisi terakhir yang diketahui
5.    Kemampuan survivor
6.    Fasilitas SAR tersedia
Tahap-tahap perencanaan pencarian :
1.    Memperkirakan datum
2.    Menghitung luas area pencarian
3.    Menentukan pola pencarian
4.    Menentukan area liputan (Coverage Area)
5.    Membuat rencana pencarian dan kemampuan unit SAR
Pertimbangan-pertimbangan dalam perencanaan pencarian :
1.    Factor lingkungan
2.    Ketepatan laporqan posisi kecelakaan
3.    Tersediannya fasilitas SAR
4.    Jangka waktu sejak kejadian musibah sampai operasi SAR diaktifkan



*MODE PENCARIAN
- Preliminary Mode : mengumpulkan informasi awal,mengkoordinir regu-regu pencari, perencanaan pencarian awal.
- Confinement Mode :
o   Trail Block, mengirim tim kecil untuk memblokir jalan setapak yang keluar masuk area pencarian.
o   Road Block, mengawasi jalan-jalan yang keluar masuk area
o   Lock Outs, menetapkan regu kecil di ketinggian untuk mengawasi daerah-daerah sekitarnya
o   Camp In, mendirikan pos pada posisi-posisi strategis
o   Track Traps, membuat dan memanfaatkan rintangan alam, agar survivor yang melewati daerah tersebut akan meninggalkan jejak
o   String Lines, memberikan petunjuk pada survivor untuk menuju tempat yang aman juga berfungsi batas seKtor pencarian
- Detection Mode : memeriksa temp[at-tempat potensi dan melakukan penyapuan di dalam area pencarian sehingga diperhitungkan akan ditemukan survivor maupun jejak dari survivor
Metode detection mode :
·         Type I search, memeriksa secepat mungkin pada daerah-daerah yang dicurigai, digunakan pada tahap pencarian paling awal
·         Type II search, memeriksa segera tempat pada area yang luas dengan metode penyapuan,digunakan pada tahap awal pencarian terutama waktu untuk survivor bertahan hidup diperhitungkan sangat pendek.
·         Type III search, pencarian yang sistematis  dan lebih memakan waktu pada area yang sempit dengan metode penyapu, dilakukan dengan cermat dengan sistematika yang ketat.

- Tracking Mode : melacak jejak yang ditinggalkan survivor
- Evacuation Mode : teknis memindahkan korban ke tempat lebih aman




Terimakasih atas kunjungannya semoga bermanfaat terimakasih ....